KABARINDO, JAKARTA – Kapal yang membawa para imigran menuju daratan Eropa tenggelam di lepas Pantai Senegal utara. Lebih dari 20 jenazah berhasil dievakuasi tim penyelamat. Gubernur Regional Saint-Louis mengatakan, pihaknya khawatir korban akan bertambah karena masih banyak yang hilang.
"Lebih dari 20 jenazah" telah ditemukan, kata gubernur regional Saint-Louis, Alioune Badara Samb, melalui telepon, sambil menambahkan 20 orang lainnya telah diselamatkan.
"Sejak siang, kita telah menyaksikan jenazah tanpa nyawa terdampar," katanya, dengan petugas penyelamat lokal dan angkatan laut mencari para korban yang masih hidup setelah malam tiba.
Badara Samb tidak menyebutkan berapa banyak penumpang yang ada di kapal tersebut, tetapi para penyintas memberi tahu AFP bahwa jumlahnya bisa mencapai ratusan.
Mamady Dianfo, seorang penyintas dari Casamance di ujung selatan negara tersebut, mengatakan ada sekitar 300 penumpang ketika kapal berangkat dari Senegal seminggu yang lalu.
Seorang penyintas lain, Alpha Balde, berbicara tentang 200 penumpang.
Dianfo mengatakan kapal mencapai Maroko, di mana kapten mengatakan dia tersesat dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.
"Kami meminta dia membawa kami kembali ke Senegal," tambahnya, mengatakan kecelakaan terjadi di perairan yang terkenal berbahaya di dekat Saint-Louis.
Pantai Senegal semakin menjadi titik keberangkatan umum bagi migran Afrika yang menuju Kepulauan Canary Spanyol, pintu masuk mereka ke Eropa.
Menurut agen perbatasan Uni Eropa, Frontex, Senegal dan Maroko adalah kewarganegaraan paling umum dari migran yang tiba di kepulauan di Atlantik tersebut.
Pada tahun 2023, jumlah migran yang mencapai Kepulauan Canary meningkat tiga kali lipat menjadi hampir 40.000, demikian pemerintah Spanyol mengatakan. Red dari berbagai sumber