Bunderan HI, Sudirman, Jakarta, Kabarindo- Kampanye STOP BULLYING! Yang digagas oleh KPAI dan Surya Film bertujuan untuk mengedukasi masyarakat bahwa bullying sangat mengerikan dampaknya, bagi siapapun, terlebih anak-anak.
Kampanye stop bullying diadakan di arena Car Free Day (CFD) di Bundaran HI pada minggu, 13 Mei 2018 mulai pukul enam pagi.
Kampanye stop bullying berlangsung meriah karena diramaikan oleh sejumlah seleb tanah air seperti: Princess Syahrini, Pengacara Hotman Paris, Penyanyi Saykoji, Selegram Young lex, Tony Q, Joni Iskandar, Gugun, Ridwan Remin (stand up comedy), dan sebagainya.
Selain para artis, kampanye juga dihadiri oleh undangan sekolah yang terdiri dari sejumlah siswa dan guru yang berasal dari berbagai sekolah di Jakarta, seperti : SMAN 7, SMA N 29, SMAN 51, SMAN 53, SMAN 71, SMPN 167, SMPN 106, SD Al Ma’ruf, SDN 02 Cakung, SMPN 62, SMPN 14, MtsN 14, SMP Darul Mukminin Merdeka, dan SMP Mahasiswa.
“KPAI mengapresiasi inisiasi Surya Film dengan mengajak para artis dan komedian tanah air untuk menyiarakan STOP BULLYING. Peran para artis dan komedian dalam mempengaruhi para penggemarnya akan berdampak sangat signifikan dalam menyerukan stop bullying,”ujar Retno Listyarti.
PERFORMANCE DAN DISKUSI
Berbagai performance bertema “stop bullying” ditampilkan dengan sangat menarik oleh para artis, dimulai dengan penampilan Young Lex dan diakhiri oleh Tony Q. Menampilkan penyanyi sampai comedian sekelas Ridwan Remin.
Selain Performance dari para seleb tanah air, kegiatan kampanye stop bullying juga menampilkan diskusi berbobot bertema “stop bullying”. Diskusi menghadirkan narasumber dari Pengacara Hotman Paris, Penyanyi Syahrini yang kerap dibully di media social, Retno Listyarti (KPAI), Elvi Hendrani (Kementerian PPPA), dan ada testimony siswa korban bully.
Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan. Bullying biasanya terjadi berulang dalam jangka waktu yang cukup panjang dan umumnya ada relasi tak seimbang antara korban dengan pelaku bullying.
KASUS KORBAN BULLY YANG BUNUH DIRI
“Dampak Bullying di dunia nyata maupun di dunia maya sama bahaya, bahkan beberapa kasus, korban memutuskan bunuh diri karena tidak tahan di bully. Tercatat, seorang siswi salah satu SMP di Kota Bekasi berinisial Vi memutuskan gantung diri setelah berbulan-bulan dihina sebagai anak tukang bubur,” ujar Retno, Komisioner KPAI Bidang Pendidikan.
Retno menambahkan beberapa kasus korban bully yang mencoba bunuh diri,” Di Tegal, Jawa Tengah, EH, siswa kelas enam SD, mencoba bunuh diri. Bocah malang ini berusaha mengakhiri hidupnya sendiri karena malu belum membayar uang sekolah. Beruntung nyawa Eko berhasil ditolong.”
Pada tahun 2017, EL(16), siswi di salah satu SMA negeri di Bangkinang, Kampar, Riau, ditemukan tewas tenggelam di sungai. Ada dugaan korban bunuh diri setelah tak tahan di-bully teman-temannya di sekolah.
Menurut Retno, Pihak keluarga EL menjelaskan kalau korban selama ini sudah minta pindah sekolah. Alasannya karena korban sering di-bully kawan-kawannya, bahkan sudah beberapa hari terakhir korban sudah tidak mau sekolah lagi. Korban mendesak pihak keluarga segera memindahkannya ke sekolah lain.
"Peran orangtua dibutuhkan untuk menghentikan bullying dengan cara tidak melakukan bullying kepada anak di lingkungan keluarga. Juga mengawasi perkembangan anak, jangan sampai belajar bullying dari permainan yang dimainkan atau lewat tontonan televisi atau film. Sebagai orangtua marilah kita menghentikan bullying mulai dari rumah kita. Mengajarkan anak dan seluruh keluarga mengenai perilaku menghargai orang dengan cinta dan damai," seloroh serius Buyung Wijaya Kusuma- Pemerhati Masalah Anak dan anggota grup WA WowSaveID dan Sahabat Anak Indonesia.
#JanganDianggapRemeh