KABARINDO,BALI - PSS Sleman harus kembali menelan hasil buruk kala takluk 2-0 dari Persikabo 1973 pada pekan 27 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Kamis (24/2/2022) sore.
Pelatih PSS Sleman, I Putu Gede Dwi Santoso mengatakan kekalahan dari Persikabo 1973 menjadi alarm bahaya bagi tim.
Karena persaingan di papan tengah hingga zona degradasi masih cukup sengit ia menilai para pemain tim berjuluk Super Elang Jawa kehilangan fighting spirit di babak kedua sehingga lawan bisa memanfaatkan situasi tersebut dan mencetak gol. Padahal di babak pertama, PSS Sleman berhasil menguasai jalannya pertandingan.
“Saya pikir alarm bahaya buat PSS karena masih ada tujuh pertandingan lagi. Momen-momen ini krusial butuh mental persaingan di papan bawah semakin dekat di tengah. Kalau kita main seperti ini jadi masalah,” ungkap pelatih asal Bali.
“Babak pertama kita sudah menguasai cuma inilah kalau kita enggak bisa memaksimalkan peluang akhirnya tim Persikabo berbenah dan dia jadi kuat. Jadi punya mental, kita akhirnya tertekan."
“Secara keseluruhan fighting spirit pemain hilang terutama di babak kedua,” sambungnya.
Hal senada juga dikatakan gelandang PSS Sleman, Misbakus Solihin yang mengakui tim kurang maksimal dalam menyelesaikan peluang. Ia mengaku segera melupakan hasil buruk melawan Persikabo 1973 dan fokus menatap laga selanjutnya.
“Di babak pertama kita menguasai pertandingan dan kurang memanfaatkan peluang. Di babak kedua kita banyak melakukan kesalahan sendiri dan terjadi gol. Kita harus melupakan pertandingan hari ini (kemarin) dan fokus ke depan,” beber Misbakus Solihin.
Sumber/Foto: PT LIB