KÀBARINDO, JAKARTA - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Jusuf Kalla menegaskan, tidak ada dualisme kepengurusan di tubuh PMI. Hal itu ditegaskannya usai mengukuhkan kepengurusan PMI dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumatera Barat 2024-2029, di Padang, Minggu (15/12/2024).
“Tidak ada dualisme. Ada yang melakukan Musyawarah Nasional (Munas) hanya dihadiri 50 orang. Munas yang benar dihadiri seribu orang. Alamak, itu semua abal-abal,” ujarnya.
Jusuf Kalla saat ini masih dipercaya memimpin PMI periode 2024-2029 melalui hasil Munas PMI ke-22 di hotel Sultan Jakarta pada 8 Desember 2024. Calon Ketua Umum lainnya, yakni Agung Laksono dinyatakan gugur karena tidak mencapai 20 persen dari jumlah suara utusan yang berhak hadir. Namun pada malam hari yang sama, terdapat Munas PMI yang diselenggarakan di Cafe Tamansari Hotel Sultan Jakarta dengan hasil Agung Laksono didaulat sebagai Ketua Umum PMI.
Terlepas dari permasalahan Munas PMI Pusat, Jusuf Kalla mengingatkan PMI di Sumatera Barat untuk terus melakukan kesiapsiagaan dalam tugas kemanusiaan. Sebab Sumatera Barat merupakan daerah dengan kerawanan bencana yang tinggi.
“Sumatera Barat pernah mengalami gempa besar, banjir, longsor, dan erupsi Gunung Marapi beberapa waktu terakhir. Dalam menjalankan misi, PMI juga harus menggandeng DMI. Sebab kedua-duanya memiliki tujuan untuk membantu sesama,” ucapnya.
Sementara, untuk pengurusan PMI Sumatera Barat periode 2024-2029 masih dipimpin Aristo Munandar. Ia terpilih secara aklamsi dalam Musyawarah Provinsi XI PMI Sumatera Barat yang berlangsung di Padang, Sabtu (14/12/2024).