KABARINDO, JAKARTA - Kontingen DKI Jakarta kembali menjadi juara umum diajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PEPARPENAS) XI 2025.
Di POPNAS, DKI Jakarta menyabet total 221 medali yakni 101 Emas, 56 Perak dan 64 Perunggu. Di bawah Jakarta yakni Jawa Tengah (Jateng): 153 medali (57 Emas, 39 Perak, 56 Perunggu) diposisi kedua ada Jawa Timur (Jaktim): 50 Emas, 54 Perak, 58 Perunggu atau total 162 medali.
Jawa Barat (Jabar): 44 Emas, 51 Perak, 65 Perunggu total 160 medali serta Banten: 16 Emas, 12 Perak, 22 Perunggu dan total 50 medali.
Sebelumnya Jakarta juga meraih juara umum PON Bela Diri yang digelar di Kudus, Jawa Tengah dengan menyabet 42 Emas, 27 Perak dan 30 Perunggu (99 medali). Di bawah Jakarta ada Jawa Barat dan Jawa Timur.
Di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS), Jakarta menjadi juara umum disusul Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Jawa Timur. "Kita cukup bangga dengan prestasi yang beruntun. Ini adalah hattrick atau triple winner untuk Jakarta dalam ajang evnet nasional," tegas Peneliti Masyarakat Pemantau Olahraga Jakarta (MPOJ), Sofwan Sulthon dalam siaran pers kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/11).
Sofwan mengakui gelar juara umum POMNAS, PON Bela Diri dan POPNAS pada tahun yang sama (2025) adalah bukti pembinaan prestasi di Jakarta berjalan dengan baik. Dan kolaborasi antara Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) bersama KONI DKI Jakarta berjalan maksimal.
"Sinergi dan kolaborasi Dispora dan KONI menjadi solusi untuk mendongkrak prestasi olahraga di Jakarta. Kemesraan ini harus dijaga hingga gelaran PON NTB dan NTT tahun 2028," ungkap Sofwan.
Hasil riset dan pantauan MPOJ saat POMNAS, PON Bela Diri dan POPNAS kata Sofwan sejak Jakarta dipimpin Pramono Anung dan Rano Karno menunjukan antara KONI dan Dispora berjalan maksimal tanpa gaduh. "KONI dan Dispora sudah sejalan. Di POMNAS, PON Bela Diri serta POPNAS baik KONI hingga Dispora saling menguatkan," terangnya.
Sofwan mendesak kepada Dispora dan KONI DKI tetap sinergi dan kolaborasi saling menguatkan tanpa gaduh. "Kuncinya sinergi dan kolaborasi. Jangan sampai para pemburu jabatan muncul dan merusak olahraga Jakarta," ucapnya.
MPOJ juga berharap kepada Pramono Anung dan Rano Karno serta DPRD DKI Jakarta terus mensuport kolaborasi dan harmonisasi antara Dispora dan KONI. "Karena pembinaan olahraga prestasi tidak bisa dilakukan dengan ujug-ujug dan klaim semata," tambah Sofwan.





