KABARINDO, JAKARTA - Wapres RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) menyebut perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Republik Indonesia, pada 15 Agustus 2005 menjadi prototype perdamaian dunia. Hal itu diakui JK mengingat ia beberapa kali menerima permintaan sebagai juru damai dari beberapa negara yang mengalami konflik internal seperti Filipina, Thailand, Myanmar dan Kolombia.
Negara-negara tersebut meminta JK untuk mendamaikan mereka dengan cara yang sama digunakan JK saat mendamaikan Aceh. Hal itu diungkap JK saat memberi sambutan pada acara Peringatan Hari Damai Aceh yang ke 18 di Taman Shaitanah Shafiafuddin Banda Aceh,Selasa (15/08).
“sekarang ini Aceh menjadi contoh perdamian di seluruh dunia. Saya diundang Filipina, Thailand, Myanmar, Kolombia,. Semua hanya satu permintaannya minta didamaikan seperti di Aceh” ujar JK.
Menurut JK, Aceh menjadi protype perdamaian karena ia menerapkan prinsip “peace with dignity” atau perdamaian dengan kehormatan. Salah satunya hal yang menggambarkan Perdamian dengan kehormatan tersebut adalah GAM tidak pernah menyerahkan senjatanya kepada pemerintah RI, namun dimusnahkan sendiri oleh GAM sendiri. Hal itu menurut JK merupakan hal pertama yang terjadi di dunia.
“kunci perdamian Aceh itu sehingga menjadi protype adalah menjaga perdamian dengan kehormatan atau peace with dignity, salah satunya adalah GAM tidak pernah menyerahkan senjatanya tapi dihancurkan oleh mereka sendiri dan tentara cuman dapat potongan, belum pernah ada di dunia ini yang seperti itu, biasanya harus serahkan senjata” jelas JK.
Lebih lanjut menurut JK, untuk menjaga kepercayaan GAM setiap 30 pucuk senjata yang dimusnahkan diiringi dengan pemulangan 1 batalyon TNI, sehingga tidak ada kekhawatiran dari pihak GAM akan diserang ketika telah memusnahkan senjatanya.
Selain itu untuk tetap menjaga kehormatan dari pihak GAM JK juga meminta setiap kombatan yang keluar dari hutan, diberi pakain baru dan diantar menggunkan kendaraan roda empat. Hal itu dimaksudkan JK agar para eks kombatan Kembali ke Masyarakat dalam keadaan terhormat.
“inilah perdamaian dengan prinsip dignity for all, karena itulah semua kombatan diberi pakaian baru semua, diantar pakai mobil supaya mereka masuk kota dengan terhormat” jelas JK.
Untuk diketahui perdamaian antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka dicapai melalui MoU Helsinki antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ditandatangani di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005. Kesepakatan ini merupakan pernyataan perdamaian kedua belah pihak setelah lebih dari 30 tahun berkonflik dengan korban jiwa lebih dari 5 ribu.