JIC Gelar Shalat Gerhana Bulan Jelang Subuh Rabu Esok
Jakarta, Kabarindo- Gerhana bulan terakhir tahun ini akan terjadi Rabu dini hari (17/7/19) waktu Indonesia dan berdurasi 2 jam 58 menit. Untuk Asia Tenggara, termasuk Indonesia, durasi penampakan gerhana bulan sebagian ini berbeda dan tampak tidak sempurna.
Hal ini lantaran, saat peristiwa bulan sudah akan tenggelam dan matahari mulai terbit.
Merujuk laman resmi BMKG, gerhana bulan sebagian akan dimulai pada pukul 3.01 WIB, puncaknya pukul 4.30 WIB, dan berakhir pada 6.00 WIB. Gerhana bulan sebagian merupakan peristiwa terhalanginya penampakan bulan oleh bayangan Bumi sehingga cahaya Matahari tidak sampai ke Bulan. Peristiwa ini bisa terjadi hanya jika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan pada satu garis lurus.
Bagi umat Islam, Gerhana bulan, baik seluruhnya maupun sebagian, bukan saja merupakan peristiwa astronomis, tetapi juga peristiwa ibadah. ”Umat Islam dianjurkan, disunahkan untuk melaksanakan shalat sunah gerhana bulan (khusuf) dan mendengarkan khutbah gerhana, walau gerhananya hanya terjadi sebagian saja,” kata Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan Jakarta Islamic Centre (JIC), Rakhmad Zailani Kiki dari rilis yang baru saja diterima redaksi.
Di JIC, shalat gerhana bulan dilakukan sebelum shalat subuh, dengan imam Ustadz Madinah S.Ag dan khatib KH. Ma`arif Fuadi, MA. Secara umum, pelaksanaan shalat gerhana bulan diawali dengan shalat sunah dua rakaat dan setelah itu disusul dengan dua khutbah seperti shalat Idul Fitri atau shalat Idul Adha di masjid jami. Hanya saja bedanya, setiap rakaat shalat gerhana bulan dilakukan dua kali rukuk. Sedangkan dua khutbah setelah shalat bulan tidak dianjurkan takbir sebagaimana khutbah dua shalat Id.
Kepala Sekretariat JIC, Ahmad Juhandi menambahkan "Bagi ummat Islam di sekitar Jakarta dipersilahkan untuk melaksanakan Sholat Gerhana Bulan di Masjid Raya Jakarta Islamic Centre. Imamnya seorang hafizd dan khotibnya da'i tetap di Masjid JIC. Selain itu tempat perkir yang luas, aman, dan nyaman".