KABÀRINDO, WASHINGTON - Sebuah jet tempur F-22 Amerika Serikat (AS) menembak jatuh sebuah objek terbang tak dikenal (unidentified flying object/UFO) berbentuk silinder di atas Kanada pada Sabtu, (11/2/2023).
Ini adalah kejadian kedua dalam beberapa hari di Amerika Utara, di saat Washington masih merasakan kegelisahan karena kemunculan balon mata-mata China selama sepekan terakhir.
Secara terpisah, militer AS juga mengerahkan jet tempur di Montana untuk menyelidiki anomali radar yang memicu penutupan singkat wilayah udara federal.
"Pesawat itu tidak mengidentifikasi objek apa pun untuk mengkorelasikan serangan radar," kata Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD) dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pertama kali mengumumkan penembakan Sabtu di wilayah Yukon utara, mengatakan pasukan Kanada akan memulihkan dan menganalisis puing-puing benda terbang itu.
Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand menolak untuk berspekulasi tentang asal benda tersebut, yang katanya berbentuk silinder.
Dia tidak menyebut benda itu sebagai balon, tetapi mengonfirmasi bahwa ukurannya lebih kecil dari balon mata-mata China yang ditembak jatuh di lepas pantai Carolina Selatan seminggu yang lalu, meskipun penampilannya serupa.
Benda yang terlihat di ketinggian 40.000 kaki (12.200 m), itu menimbulkan risiko bagi lalu lintas udara sipil dan ditembak jatuh pada 3:41 EST, tambahnya.
"Tidak ada alasan untuk percaya bahwa dampak objek di wilayah Kanada menjadi perhatian publik," kata Anand dalam konferensi pers. Foto: Reuters