ITS Siap Kirim Tim; Identifikasi Rumah Korban Gempa Lombok
Untuk direnovasi kembali, juga membagi pengetahuan dan menyosialisasikan kepada masyarakat bagaimana membangun rumah dengan struktur tahan gempa
Surabaya, Kabarindo- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan mengirimkan tim gabungan dari Departemen Teknik Sipil guna membantu masyarakat yang terdampak gempa bumi di Lombok pada Minggu (5/8/2018) kemarin. Tim ini akan mengidentifikasi rumah warga setempat untuk dilakukan renovasi kembali.
Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD, Ketua Lab Beton Teknik Sipil ITS, mengatakan tim tersebut merupakan bagian dari Pusat Studi Kebumian Bencana dan Perubahan Iklim (PSKBPI) ITS. Rencananya, dari 10 orang yang berada di PSKBPI ITS akan ada empat orang yang terjun langsung ke lapangan. Terdiri dari Ir Faimun MSc PhD, Dr Wahyuniarsih, Dr Endah Wahyuni dan Chandra Irawan ST MT.
Dosen yang biasa disapa Probo ini menjelaskan, tugas tim membantu masyarakat setempat untuk mengevaluasi rumah-rumah mereka. Akan dipetakan mana rumah yang masih layak huni, mana yang harus diperkuat dan mana yang berbahaya atau sudah tidak boleh ditempati.
“Di sana kami akan menggandeng tim dari Universitas Mataram (Unram) sebagai mitra dalam membantu masyarakat setempat,” ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Senat Akademik ITS ini mengatakan, tim gabungan ITS juga bertujuan membagi pengalaman, pengetahuan dan menyosialisasikan kepada masyarakat bagaimana membangun rumah dengan struktur tahan gempa.
Tim akan memberikan software bernama Rapid Visual Screening ITS (R.V. SITS) kepada tim dari Unram untuk mitigasi bangunan tahan gempa, yang bisa mengetahui sebuah konstruksi lemah terhadap gempa atau tidak.
Faimun, Ketua Tim Gabungan, mengatakan software tersebut harus dijalankan oleh ahli, tidak bisa langsung dioperasikan masyarakat. Ia berharap alat ini akan bermanfaat bagi masyarakat di sana melalui Unram sebagai perwakilan atas hibah software tersebut.
Tim gabungan ITS rencananya akan berangkat secepatnya sementara menunggu konfirmasi pasti dari pihak Unram untuk mendampingi. Tim akan terjun selama 3-4 hari di sana.
Penulis: Natalia Trijaji