Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Internasional > Israel Usir Seluruh Pasien RS di Gaza Selatan, Sebagian Besar Kritis

Israel Usir Seluruh Pasien RS di Gaza Selatan, Sebagian Besar Kritis

Internasional | Kamis, 15 Februari 2024 | 15:02 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
Israel Usir Seluruh Pasien RS di Gaza Selatan, Sebagian Besar Kritis

KABARINDO, JAKARTA -- Pasukan Israel memerintahkan seluruh penghuni Rumah Sakit Nasser di Kota Khan Younis, Selatan Gaza, untuk segera meninggalkan rumah sakit. Diketahui ribuan orang termasuk pasien kritis masih berada di dalam rumah sakit tersebut.

Rekaman video yang dibagikan jaringan media Aljazirah menunjukkan warga yang mengungsi di dalam rumah sakit bergerak pindah pada Rabu (14/2/2024). Seorang dokter mengenakan jubah medis berjalan di depan kerumunan massa dan beberapa membawa bendera putih.

Pasukan Israel memerintah evakuasi kompleks fasilitas medis itu. Dalam unggahan di media sosial X angkatan darat Israel mengatakan "Hamas melanjutkan aktivitas militer" di rumah sakit. Israel juga membuat klaim tanpa dasar pada fasilitas-fasilitas medis lainnya selama serangan ke Gaza.

Melalui drone dan pengeras suara militer Israel memberitahu pengungsi untuk meninggalkan Rumah Sakit Nasser dan mereka membuka "rute aman" untuk memungkinkan warga sipil keluar. Sementara staf medis dan pasien dapat tetap di dalam rumah sakit.

Namun saksi mata dan lembaga swadaya masyarakat Doctors Without Borders (MSF) mengatakan orang-orang yang berlindung di dalam rumah sakit takut untuk pergi setelah ada laporan orang-orang yang mencoba keluar ditembak. Pasukan Israel juga menembak orang-orang di dalam rumah sakit termasuk seorang dokter dan perawat.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Dr Ashraf al-Qudra mengatakan masih terdapat 2.500 orang di dalam kompleks rumah sakit termasuk pengungsi, pasien, petugas medis dan keluarga mereka.

"Situasinya sangat genting bagi pasien dan kami khawatir dengan masa depan," katanya seperti dikutip Aljazirah, Rabu kemarin.

Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia Tarik Jasarevic mengatakan Israel menghalangi akses lembaga PBB itu masuk ke Rumah Sakit Nasser sejak 29 Januari.

"Beberapa kali kami mencoba ke sana, tapi permintaan kami ditolak, kami mendengar laporkan sekitar 400 pasien masih berada di sana, 10 orang sudah dibunuh, gudang dihancurkan," katanya.

Kepala bedah plastik Rumah Sakit Nasser Dr Ahmed al-Mogharabi merekam pesan dari dalam fasilitas medis itu ketika Israel mengumumkan perintah evakuasi.

"(Tentara Israel) mengirim seorang sandera dengan tangan diborgol ke dalam rumah sakit memintanya untuk memberitahu kami, kami harus melakukan evakuasi. Dan ketika orang-orang mulai melakukan evakuasi, mereka melepas tembakan dan menembak orang-orang. Dan mereka membunuh sandera (yang mereka kirim ke dalam rumah sakit)," katanya.

Ia mengatakan ribuan orang termasuk pasien kritis tertahan di pos pemeriksaan Israel saat mereka hendak keluar. Ia juga menggambarkan situasi di rumah sakit itu "berbahaya." Red dari berbagai sumber


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER