KABARINDO, JAKARTA - Indonesia masih ketergantungan bahan baku susu. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan jika industri susu akan jadi prioritas Menperin.
Bahkan, Agus Gumiwang Kartasasmita akan berupaya menyetop es krim impor ke Indonesia sebagai salah satu langkah mengembangkan industri susu lokal di Indonesia.
"Perlu dioptimalkan produksi susu lokal dalam negeri. Sebab tantangannya saat ini adalah menekan impor bahan baku," kata Agus usai meresmikan pabrik PT Yili Indonesia Dairy, Jumat (10/12/2021).
"Neraca saya akan siapkan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan agar tidak ada lagi impor es krim ke Indonesia."
Seperti diketahui, akhir-akhir ini usaha pengolahan susu di Indonesia menjadi ladang basah buat investor asing menanamkan modal. Investasi asing yang dimaksud termasuk pembangunan fasilitas produksi es krim Yili Indonesia dengan total nilai Rp2,5 triliun
Keberadaan investor asing ini membawa dua mata pisau yang sama tajamnya. Di satu sisi, usaha di dalam negeri akan mendapat suntikan dana yang sangat besar.
Namun di sisi lain, akan ada tantangan ke depannya, terutama untuk usaha susu lokal.
Bahan baku 78 persen dari luar
Bahan baku susu impor di Indonesia terhitung sudah sampai 78 persen. Hal ini membuat dua efek yang saling bertolak belakang bagi industri susu di Indonesia.
Informasi tentang ketergantungan impor bahan baku pengolahan susu tersebut kali pertama disampaikan oleh Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adhi S Lukman.
Dalam keterangannya, Adhi mengatakan jika hal tersebut membawa tantangan tersendiri bagi pengusaha susu lokal.
"Memang cukup berat karena pengembangan terutama lahan dan pakan, ini menadi tantangan," kata Adhi saat mengunjungi peresmian pabrik es krim PT Yili Indonesia Dairy, Jumat (10/12/2021).
"Makanya setiap tahun kami canangkan peningkatan produksi susu tetapi kelihatannya masih belum bisa," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Agus juga mendukung pengembangan pengolahan susu di Indonesia untuk jadi prioritas.
"Bahan baku ini salah satu tantangan, saya men-challange [pelaku industri]. Tentu solusinya harus dicari bukan hanya dari Kemenperin. Penyediaan bahan baku dan bahan pemolong harus dikoordinasikan dengan kementerian yang membina ternak, kementerian yang membina pertanian," kata Agus.
Sumber: Antaranews