Jakarta, Kabarindo- Satu lagi anak bangsa yang mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.
Adalah Rifdah Farnidah, gadis berusia 22 tahun yang baru kembali dari Yordania untuk mengikuti Musabaqah Hifdzil Quran sedunia. Dalam kompetisi itu, Rifdah Farnidah berhasil meraih juara II. Hal luar biasa lainnya adalah Rifdah menjadi satu-satunya juara yang bukan berasal dari negara Timur Tengah.
Gadis asal Sumedang, Jawa Barat ini menjadi wakil Indonesia yang bersaing dengan 29 peserta dari negara lain. Rifdah Farnidah ternyata seorang gadis yang kaya prestasi, terutama sebagai hafidzah Alquran. Rifdah pernah jadi juara 1 MHQ tingkat nasional sebanyak tiga kali dan 2 kali di MHQ Internasional dikutip dari laman Tribunews.
Mutmainnah, pembimbing Rifdah menjelaskan bahwa gadis berdarah sunda itu merupakan hafidzah yang mutqin. Artinya, ia benar-benar menghafal Alquran 30 juzz. Rifdah sukses bertengger dengan perwakilan dari Aljazair yang meraih juara pertama serta perwakilan Iran yang juara tiga.
Belajar Dari Rifdah
Tentu ada kesulitan tersendiri bagi masing-masing orang dalam menghafal Alquran. Menurut Mutmainnah, umumnya orang di Indonesia mengalami kesulitan masalah tanda baca atau tajwid dalam pembacaan Alquran. “Kalau dalam proses pembelajaran, pasti yang diperhatikan adalah tajwidnya dulu. Saya betulkan tajwidnya supaya benar,” katanya.
Kesulitan kedua yang sering dihadapi orang adalah masalah aturan untuk berhenti dan memulai bacaan atau biasa disebut waqaf dan ibtida’. “Ayat Alquran itu kan ada yang panjang-panjang. Dan dalam membacanya napas suka tidak kuat. Biasanya mereka jadi berhenti sesukanya,” kata Mutmainnah.
Waktu berhenti dalam membaca ayat Alquran, untuk mengambil napas, tidak bisa sembarangan. “Ini juga jadi masalah. Karena terkadang orang suka mulai membaca kembali sesuka mereka, padahal ini salah. Karena bisa merusak arti dari ayat itu sendiri,” kata perempuan yang juga merupakan tante dari Rifda ini. Kesalahan dalam waqaf dan ibtida’ juga dapat mempengaruhi penilaian jika dalam suatu perlombaan.
Saat ini Rifdah Farnidah sudah melewati banyak proses untuk sampai seperti sekarang. "Bisa dibilang Rifdah sudah melewati fase kesulitan itu,” kata perempuan yang juga menjadi dosen di Institut Ilmu Alquran ini.
Untuk bisa menghafal Alquran, Rifdah membutuhkan waktu sekitar 4 sampai 5 tahun. “Namun, waktu yang diperlukan sampai Rifda dapat membaca lancar secara mutqin membutuhkan tambahan waktu 2 sampai 3 tahun.”
Mutqin disini berarti menghafal Alquran secara lancar dan benar, baik tajwidnya, waqaf ibtida’-nya dan juga intonasi pembacaannya. Dalam berlatih menjelang lomba di Yordania sendiri, Rifdah diminta untuk menghafal satu juz dalam satu hari. "Tapi, untuk persiapan lomba internasional kemarin, saya minta hafalkan lima juz dalam satu hari,” kata Mutmainnah.
Mutmainnah menambahkan, bila ingin belajar memperkenalkan dan menghafal Alquran sebaiknya dimulai pada usia emas, atau sejak anak sudah bisa berbicara. Usia emas itu waktu terbaik tumbuh kembang anak. Sejak usia dini otak distimulasi mengetahui huruf Alquran dan dilatih menghafal ayat. "Antara usia 5 hingga 23 tahun adalah usia yang bagus untuk menghafal Al-Qur’an,” katanya seperti dilansir dari laman Tempo Online.
Sementara itu di medsos sudah mulai viral dan ramai diperbincangkan, satu di antaranya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam unggahan di akun Facebook miliknya, Anies Baswedan mengungkap telah mengundang Rifdah dalam acara silaturahmi ulama di Balai Kota Jakarta, beberapa waktu lalu.
Anies menceritakan detik-detik saat hadirin menitikkan air mata ketika Rifdah melantunkan ayat suci Al Quran.
"Di depan ia bacakan penggalan Quran, dari surah Al Hasyr ayat 18-24. Di ruang depan Balai Kota yang usia bangunannya dua abad, di ruang yang tak biasa jadi tempat dilantunkannya Al-Quran, puluhan ulama, habib, ustadz dan ustadzah hening, haru dan khusyuk menyimak lantunan ayat dari suara bening. Sebagian kita yang hadir mulai terlihat mengusap butiran air dari matanya," tulis Anies, Jumat (30/3/2018) dilaman medsosnya.
Rifdah juga mendapat kehormatan lain saat menjadi tamu di acara silaturahim itu. Syekh Khalid Al Hamoudi, seorang ulama dari Mekkah mengungkap kekaguman dan apresiasi kepada Rifdah.
Tak disangka-sangka, Syekh Khalid Al Hamoudi memberikan hadiah berupa ibadah haji kepada Rifdah, sang ibunda serta pembimbing Rifdah dan suaminya.
Ini tulisan utuh Anies Baswedan di FBnya di Gedung Balai Kota/ Kantor Gubernur.
"Namanya Rifdah Farnidah, usianya 22. Ia masih belia dan ia bawa nama Indonesia cemerlang di panggung dunia. Rifdah baru kembali dari Yordania ikuti Musabaqah Hifdzil Quran sedunia dan meraih juara II. Hanya ia juara yang bukan berasal dari negara Timur Tengah.
Ya, Rifdah adalah seorang hafidzah yang mutqin. Al-Quran 30 juz ia hapalkan. Tahun lalu ia juara pertama MHQ nasional mewakili DKI Jakarta, kali ketiganya ia raih juara pertama MHQ tingkat nasional.
Semalam Rifdah kami undang ikut hadir dalam acara silaturahmi ulama di Balai Kota. Ia datang bersama ibundanya, dan pembimbingnya, Hj. Mutmainnah, dosen di Institut Ilmu Al Quran.
Di tengah acara, saya undang Rifdah maju. Di depan ia bacakan penggalan Quran, dari surah Al Hasyr ayat 18-24. Di ruang depan Balai Kota yang usia bangunannya dua abad, di ruang yang tak biasa jadi tempat dilantunkannya Al-Quran, puluhan ulama, habib, ustadz dan ustadzah hening, haru dan khusyuk menyimak lantunan ayat dari suara yang bening. Sebagian kita yang hadir mulai terlihat mengusap butiran air dari matanya.
Sesudah Rifdah selesai lantunkan penggalan Quran itu, Sheikh Khalid Al Hamoudi, tamu kehormatan kita malam itu, seorang ulama dari Mekkah, angkat bicara. Syaikh Khalid sampaikan kekaguman dan apresiasi kepada Rifdah. Lalu beliau umumkan, "Perkenankan saya sampaikan hadiah kepada Rifdah. Kami akan sepenuhnya fasilitasi Rifdah bersama kedua orangtuanya, juga ibu dosen pembimbing Rifdah beserta suaminya, untuk diberangkatkan ibadah haji. Saya akan tunggu dan sambut di Mekkah, di mana Rifdah dan rombongan akan menjadi tamu Allah, dan tamu kehormatan di mata saya." Puluhan hadirin sontak bertakbir dan tahmid. Ruangan bergema, hati tergerak, mata membasah.
Belum selesai, Sheikh Khalid lanjutkan, "Saya punya dua anak perempuan yang juga hafidzah dan sudah lancar tilawah Quran dalam berbagai qiroat. Kini saya punya tiga anak perempuan, Rifdah saya angkat menjadi anak perempuan saya yang ketiga." Tak ada hadirin yang tak terharu mendengarnya, puluhan pasang mata menitikkan airnya. Takbir dan tahmid bersahutan. Bangunan kokoh Balai Kota terasa bergetar.
Itulah sekelumit kisah penyambutan Rifdah semalam di Balai Kota. *ABW
Ayo apalagi .....Yuk ngaji dan belajar Al-Quran .....!