KABARINDO, JAKARTA - Imam Pesuwaryantoro saat ini memegang amanah besar sebagai Indonesian Country Director Representative di Global Network of Political Leaders. Dalam posisi ini, Imam bersanding dengan para pemimpin muda dunia dari berbagai latar belakang profesi dan minat bakat. Ini merupakan pengakuan atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam berbagai bidang, terutama dalam mengelola isu-isu strategis dan membangun jaringan internasional.
Sebagai mahasiswa Universitas Terbuka Jakarta, Imam tidak hanya berprestasi di bidang akademis, tetapi juga dikenal karena gagasan inovatifnya. Di antara inovasi yang telah ia ciptakan adalah Batako Puzzle Multifungsi, Media Aggregator, Eco Urban Farming, dan pengelolaan sampah alat peraga kampanye pasca Pilpres menjadi produk upcycle. Inovasi-inovasi ini menunjukkan kemampuannya dalam menggabungkan kreativitas dengan pemecahan masalah praktis.
Prestasi Imam di kancah internasional tidak kalah mengesankan. Ia berhasil memenangkan Busan Global Smart Cities Challenge (BGSCC) Award di Korea Selatan pada tahun 2017 dan meraih Best Leading Innovation di BIXPO Awards, Korea Selatan pada tahun 2018. Selain itu, ia juga menjadi delegasi Indonesia di berbagai acara bergengsi, seperti Tech Open Air di Berlin, Jerman (2019), COP-28 di Dubai, Uni Emirat Arab (2023), dan Dubai Chamber International (2024).
Menurut Imam, perjuangan tidak berhenti setelah memenangkan berbagai kompetisi. Baginya, yang terpenting adalah konsistensi dalam menyampaikan edukasi lingkungan hidup kepada masyarakat. “Perjuangan tidak hanya sekedar mengikuti lomba dan menang lalu selesai. Melainkan, bagaimana konsistensi dalam menyampaikan konten edukasi lingkungan hidup bisa dibawa dengan bahasa tongkrongan serta dapat dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat luas,” kata Imam.
*Begini Ulasan Tips Tetap Produktif Agar Diserap Industri Kerja, Silahkan Di simak*
1. *Keseimbangan Teori dan Praktik*: Fokus 30% pada pemahaman teori di kampus dan 70% pada praktik kasus nyata untuk mengembangkan skill-set yang dibutuhkan industri.
2. *Pengembangan Skill-set*: Identifikasi kebutuhan industri dan kembangkan kemampuan sesuai dengan tren terkini.
3. *Studi Kasus*: Analisis kasus nyata untuk memperdalam pemahaman praktis.
4. *Jaringan*: Bangun relasi dengan profesional di industri untuk memperluas kesempatan.
5. *Pembelajaran Berkelanjutan*: Ikuti pelatihan, seminar, dan workshop untuk meningkatkan kemampuan.
"Kunci sukses tidak hanya terletak pada pemahaman teori, tetapi juga kemampuan praktis dan adaptasi dengan kebutuhan industri. Mahasiswa harus siap menghadapi tantangan nyata," kata Imam.