KABARINDO, JAKARTA, — Indonesia akan tampil dengan komposisi baru pada ajang International Korfball Federation (IKF) Korfball Asia Cup 2025 yang berlangsung pada 9–14 Desember 2025 di National Sport Complex, Shah Alam, Malaysia.
Drawing kejuaraan telah dilakukan pada 18 November 2025, dengan total delapan negara peserta yang dibagi ke dalam dua grup.
Ketua Umum Korfball DKI Jakarta, Adi Dwiariono, menjelaskan bahwa jumlah peserta tahun ini lebih sedikit dibanding edisi sebelumnya.
“Tahun ini hanya delapan negara yang berkompetisi, berbeda dari sebelumnya yang mencapai 11 negara peserta tahun 2024 lalu di Hongkong,” ujarnya saat acara sesi foto dan latihan terakhir sebelum berangkat ke Malaysia di Tifosi Sport Center Jakarta, Sabtu (6/12/2025).

Turnamen dibagi menjadi dua grup, masing-masing berisi empat negara dengan komposisi peringkat dunia yang cukup ketat:
Grup A: Chinese Taipei (peringkat 3 dunia), Malaysia (12), Thailand (16), Jepang (21).
Grup B: Indonesia (35), Hong Kong (9), China (14), India (17).
Dengan posisi Indonesia di peringkat 35 dunia, tantangan besar dipastikan menanti anak asuh pelatih Irma Amelya.
Indonesia tampil dengan format baru: seluruh anggota tim nasional berasal dari Korfball DKI Jakarta, juara umum PON 2024.
“Kali ini full tim adalah tim Korfball DKI Jakarta. Mereka mewakili Indonesia dengan nama Indonesia,” jelas Adi. “Ini pemain-pemain hasil Korfball DKI yang juara PON 2024.”

Perubahan komposisi ini disebut Adi tidak lepas dari dukungan penuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dispora dan KONI DKI Jakarta, termasuk aspek pembiayaan.
“Alhamdulillah, kita selalu didukung pemerintah provinsi DKI Jakarta dan KONI DKI Jakarta”, katanya.
Indonesia mengirim 23 orang anggota kontingen, terdiri dari 16 atlet (8 putra dan 8 putri) serta jajaran ofisial:
Head Coach: Irma Amelya
Manager: Steviana JM
Official: Wulan Ayuningrum, Yuda Setia Pratama, Raymond Mollet
Strength & Conditioning: Iyan Supiyan
Manager 2: Bryan Taroreh
Fisioterapis: Teuku Rivaldi
ini merupakan keikutsertaan kedua Indonesia di IKF Korfball Asia Cup di bawah kepengurusan Ketum PP. PKSI Rian Putra Utama, meski sebelumnya tim Indonesia sudah beberapa kali tampil dalam agenda resmi IKF di tingkat internasional.
Adi menyebut performa DKI Jakarta yang konsisten menjadi dasar pemilihan komposisi tim.
“Tahun lalu DKI juara 3 di Malaysia Korfball League. Itu antar klub. Tapi kalau ini antar negara, agenda resmi IKF,” tegasnya.
Kapten tim Indonesia, Yuliana, menyatakan target Indonesia adalah tampil solid dan memperbaiki peringkat dunia.
“Saat ini kita peringkat 35, realistisnya bisa naik ke 20-an,” ujarnya. Ia menilai Malaysia (peringkat 12) dan Thailand (16) sebagai dua kekuatan Asia Tenggara yang menjadi tolok ukur penting.
Plt Sekretaris Jenderal PP PKSI, Mochamad Krisna Desto, menjelaskan bahwa penunjukan DKI Jakarta sebagai wakil Indonesia dilakukan karena mereka meraih juara umum PON 2024.
“PP PKSI memberikan sepenuhnya kepada DKI Jakarta karena mereka juara umum. Harapannya, dengan tim yang dipersiapkan penuh ini bisa meraih hasil maksimal dan memperbaiki peringkat dunia,” ungkap Krisna.
Ia menambahkan bahwa PP PKSI terus menjalin komunikasi dengan IKF Asia untuk memastikan dukungan moral serta rekomendasi bagi tim.
“Kita ingin teman-teman DKI juga merasakan kehadiran PP PKSI. Kita memberikan support, rekomendasi, dan dukungan moral,” jelasnya.
Pelatih kepala, Irma Amelya, mengungkapkan tim menjalani latihan intensif sebanyak lima kali seminggu.
“Karena di Korfball DKI sedang banyak regenerasi, banyak pemain junior. Semoga mendapatkan hasil maksimal,” ujarnya.
Indonesia juga melihat peluang besar menjadi tuan rumah di agenda IKF lainnya tahun depan.
“Berharap di 2026 korfball akan dipertandingkan di PON Pantai yang rencana akan diselenggarakan di Jakarta,” kata Adi.
Koni DKI memberikan bantuan untuk keberangkatan, akomodasi dan operasional tim.
“Alhamdulillah setiap kegiatan kami selalu disupport,” ujar Adi.
Indonesia berharap skuad baru yang solid dan konsisten dapat menorehkan perkembangan signifikan di panggung Asia, terutama setelah IKF Asia resmi diakui Komite Olimpiade Dunia.
Dengan tantangan berat di Grup B, Indonesia bertekad memanfaatkan momentum untuk memperbaiki peringkat serta membuka jalan menuju agenda internasional berikutnya.
“Kita sama-sama berdoa semoga hasilnya maksimal. Pool kita tidak mudah, tapi kita ingin mencatatkan prestasi terbaik untuk Indonesia dan menjadi pengalaman yang luar biasa bagi tim pelatda DKI Jakarta guna berlaga di PON 2028 yang akan datang” tutup Adi. Foto: MAK





