KABARINDO, - Performa Team WRT #31 di 24 Hours of Le Mans memang seperti antiklimaks. Bagus sejak free practice, kencang di kualifikasi, dan punya tekad kuat untuk memenangi balapan sehari-semalam penuh di Circuit de la Sharte yang dimulai pada Sabtu (11/6).
Tanda-tanda antiklimaks sudah terlihat bahkan tak lama setelah start. Start dari posisi pertama kelas LMP2, Rene Rast sebagai starting driver malah kemudian dianggap jadi penyebab tabrakan yang membuat Filipe Albuquerque (United Autosports USA #22) keluar trek. Dampaknya, Rast kena penalti 1 menit berhenti di pit.
Gara-gara penalti itu posisi lomba WRT #31 merosot jauh ke P21. Rast pun punya tugas berat untuk memperbaiki posisi. Dan tugas itu dituntaskan pebalap Jerman tersebut selama empat stint dengan menempatkan mobilnya di P16, sebelum kemudi beralih ke Robin Frinjs.
Pebalap Belanda ini tak kalah tangguhnya dengan Rast. Dalam tiga stint yang ia jalani, dia membawa WRT #31 ke posisi 12. Sean Gelael kemudian pegang kendali.
Andalan Team Jagonya Ayam ini pun sempat membuat timnya naik posisi. Selama empat stint dijalaninya dan menempatkan dirinya di P10. Kendali kemudian pindah lagi ke Rast (empat stint) dan Frinjs (juga empat stint) dengan melejitkan posisi hingga ke P2.
Namun setelah itulah semua berubah. Sean dianggap bersalah ketika menyundul Sebastien Bourdais (Vector #10). Dia kena penalti drive thru dan setelah itu posisi melorot menjadi ke P7.
Ketika kendali mobil pindah lagi ke Frinjs, dia punya tugas berat memperpendek jarak. Seperti halnya di awal lomba, tanda-tanda itu terlihat karena jarak menipis dan posisi pun membaik.
Namun Rinjs membuat kesalahan di exit Tikungan Indianapolis di saat balapan menyisakan 5 jam 18 menit. Dia melebar, melintir, dan berbalik arah sampai menabrak tembok. Perjuangan heroik Team WRT #31 pun terhenti saat itu juga.
Hasil do not finish (DNF) pertama Team WRT #31 ini pun membuat mereka hanya membawa pulang 1 poin hasil dari pole position yang mereka dapatkan di babak Hyperpole. Kemenangan diraih oleh tim JOTA #38, di mana Prema Orlen #9 dan JOTA #28 melengkapi podium.
“Ini memang balapan milik kami bahkan sebelum Tikungan 1. Kami mengalami banyak insiden, penalti, dan hal merugikan lain walau kami punya mobil cepat. Yang terpenting Robin oke sehabis insiden itu. Kami akan bertarung maksimal di Monza nanti,” ujar Rene Rast.
“Balapan seperti mimpi buruk buat kami sejak start hingga tabrakan saya. Kami selalu ada di belakang nyaris sepanjang balapan dan frustrasi rasa mengingat kami punya mobil tercepat,” ujar Robin.
Seri berikut FIA World Endurace Championship (WEC) adalah 6 Hours of Monza di Italia pada 10 Juli.