Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Berita Utama > Habis Gelap Terbitlah Senang, PLN Konsisten Memberikan Kepuasan kepada Pelanggan

Habis Gelap Terbitlah Senang, PLN Konsisten Memberikan Kepuasan kepada Pelanggan

Berita Utama | 4 jam yang lalu
Editor : Anton CH

BAGIKAN :
Habis Gelap Terbitlah Senang, PLN Konsisten Memberikan Kepuasan kepada Pelanggan

RESPONSIF : Petugas PLN sedang melakukan penggantian MCB di salah satu rumah pelanggan di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (FOTO/KABARINDO.COM)

JAKARTA – Matahari belum memancarkan sinarnya di ufuk timur. Ari Gumilar (46) tampak resah di teras rumahnya. “Listrik rumah saya padam, MCB terbakar,”ujarnya Jumat (24/10) pekan lalu. Pria berpostur tinggi dan besar yang tinggal di RT09 RW07 Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan itu sudah melaporkan masalah yang dialaminya ke call center PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN. Juga melalui aplikasi PLN Mobile yang sudah dipasang di telepon pintar (Smartphone) nya.

Tak berselang lama, dua orang petugas PLN mengendarai motor tiba di rumah Ari. “Kok cepat pak, belum sepuluh menit saya melapor bapak sudah datang,”ujar Ari. Dua petugas PLN dari kantor PLN Pondok Indah Jakarta Selatan itu mengungkapkan, digitalisasi yang dilakukan PLN membuat beragam masalah kini terselesaikan dengan cepat. Keluhan pelanggan akan tersambung ke ponsel para petugas lapangan, sehingga petugas bisa lebih cepat meluncur ke lokasi.

Ari pun menunggu dua petugas itu mengganti MCB di meter listrik yang terpasang di rumahnya. Menurut keterangan petugas PLN, Ari harus melakukan tambah daya, lantaran konsumsi listrik di rumahnya melebihi daya yang terpasang. “Untuk sementara saya matikan AC, kulkas dan tidak menggunakan perangkat elektronik yang membutuhkan daya besar,”imbunya.

Proses penggantian MCB yang dilakukan petugas PLN pun sangat cepat, kurang dari sepuluh menit. “Pelayanan PLN sangat memuaskan, hanya 20 menit sejak listrik padam dan saya melakukan laporan, listrik sudah menyala lagi,”ungkapnya. Memanfaatkan program diskon tambah daya yang diberikan PLN, saat itu juga Ari mengajukan tambah daya. Sebelumnya, listrik di rumah Ari memiliki daya 1.300 VA. “Saya tambah menjadi 2.200 VA. Bayar Rp421.650 dari seharusnya Rp843.300,”ucapnya. Setelah melakukan pembayaran di aplikasi PLN Mobile, Ari mendapat notifikasi bahwa tambah daya akan diproses hari itu juga.

Apa yang dialami Ari membuktikan bahwa layanan yang diberikan PLN kini melebihi harapan pelanggan. Dari proses pelaporan masalah, pengajuan hingga petugas datang, proses tambah daya PLN berjalan mulus dan cepat.

Jika dulu mengurus penambahan daya seringkali identik dengan antrean panjang dan proses berbelit, pengalaman tersebut kini tinggal kenangan. Ari pun memuji kecepatan dan respons PLN. Kebutuhannya untuk menambah daya demi menikmati energi bersih yang terus menyala terpenuhi hanya dalam hitungan jam. Hal itu membuktikan peningkatan signifikan dalam standar pelayanan PLN.

Lima tahun lalu, banyak pelanggan PLN mengeluhkan pelayanan yang lambat dan kurang responsif. Aplikasi PLN Mobile dipenuhi dengan komplain karena petugas PLN sering terlambat merespons masalah kelistrikan. Namun, setelah melakukan perbaikan mendalam, PLN berhasil mengubah sistem manual menjadi sistem digital yang lebih cepat dan efisien.

Melalui PLN Mobile, pelanggan bisa melaporkan gangguan listrik secara langsung. Laporan diteruskan secara cepat kepada petugas di lapangan melalui sistem terintegrasi.

Setiap laporan yang masuk akan diproses secara otomatis, dan respons terhadap keluhan pelanggan dapat dipantau dengan jelas. Dalam beberapa tahun terakhir, durasi penanganan gangguan listrik menurun signifikan.

Berkat PLN Mobile, pelayanan yang tadinya lambat berbelit menjadi cepat dan mudah. PLN Mobile yang kini sudah menjadi Super Apps itu, terhubung langsung dengan Virtual Command Center dan Pelayanan Teknik (Yantek Mobile) sehinggga petugas PLN dapat merespons secara cepat ketika terjadi gangguan.

Terbukti, dengan dukungan PLN Mobile, PLN berhasil menurunkan rata-rata frekuensi gangguan per pelanggan. Dari yang sebelumnya 5,62 kali gangguan per pelanggan pada 2022, menjadi hanya 2,7 kali per pelanggan hingga 2024.

Apa yang dialami Ari, juga pernah dirasakan oleh Sumarno (37). Pria yang berprofesi sebagai pengemudi ojek daring ini melakukan tambah daya lantaran dirinya mengganti motor yang digunakannya untuk mencari nafkah. “Sebelumnya saya menggunakan motor bensin, sekarang saya menggunakan motor listrik,”ucapnya. Tak ada prosedur berbelit yang dirasakan pria dengan dua anak itu. “Petugas PLN cepat dan sigap,”imbuh pria yang bermukim di Gang H. Hindun, Jatayu, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu.

Sumarno pun mengaku ada perbaikan dalam ekonominya. Karena dengan menggunakan motor listrik, biaya operasionalnya menurun drastis. “Dulu saya harus mengeluarkan Rp900 ribu untuk bensin sebulan. Dengan motor listrik, saya hanya butuh Rp300 ribu saja sebulan,”ungkapnya.

Dengan dua kali melakukan charging di rumah, Sumarno mampu mengantarkan pelanggan sebanyak 12 hingga 15 perjalanan melintasi aspal Jakarta yang keras. “Uang yang saya bawa pulang otomatis lebih banyak. Kebutuhan rumah tangga saya semua bisa terpenuhi,”ungkapnya.

Sumarno pun merasa bersyukur karena PLN memberikan kemudahan kepada pengguna motor listrik dari kalangan rakyat kecil seperti dirinya. Biaya energi bersih PLN yang murah, membuat Sumarno tampak selalu tersenyum sumringah. “Saya pernah melakukan perjalanan ke Yogyakarta.. Dua kali charge, biayanya hanya Rp50 ribu. Jika menggunakan motor bensin, ongkosnya Rp300 ribuan. Untuk mencari SPKLU, saya dipandu PLN Mobile,”tutupnya.

Saat ini, PLN Mobile bukan sekadar aplikasi untuk layanan kelistrikan, tetapi telah menjadi platform digital yang terintegrasi dengan keseharian pelanggan. Dengan jumlah unduhan yang mencapai 58 juta dan ID Pelanggan terdaftar mencapai 76 juta, PLN Mobile memiliki potensi besar untuk terus memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Executive Director Institute for Essential Services Reform (IESR). Fabby Tumiwa menilai, energi listrik kini semakin dibutuhkan masyarakat. Terlebih, pertumbuhan populasi kendaraan listrik sangat pesat. “Karenanya, perlu diperkuat sinergi antara PLN dan swasta agar semakin memudahkan masyarakat mengakses energi bersih di SPKLU,”ucapnya.

Delapan Dekade Menerangi Negeri

Di usaianya yang ke-80, PLN menegaskan komitmennya untuk terus memberikan yang terbaik bagi bangsa dan rakyat Indonesia. Salah satu upaya nyata yang dilakukan yakni membesut program Light Up The Dream (LUTD).

LUTD merupakan program bantuan pemasangan sambungan listrik gratis bagi keluarga prasejahtera yang tinggal di wilayah berlistrik, namun belum mampu menyambung listrik ke rumah mereka. Kegiatan yang berasal dari inisiasi dan donasi sukarela pegawai PLN ini telah dilaksanakan sejak tahun 2020 dan berhasil memberikan sambungan gratis kepada puluhan ribu pelanggan di seluruh Indonesia.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan, listrik adalah kebutuhan dasar masyarakat dan PLN sebagai tulang punggung ketenagalistrikan nasional memiliki tanggung jawab untuk memastikan akses tersebut dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Kegiatan ini merupakan cerminan kepedulian dan solidaritas insan PLN. Melalui LUTD, PLN ingin semua keluarga di Indonesia dapat memanfaatkan listrik untuk kehidupan lebih baik,”tegasnya.

Menurut Darmawan, akses terhadap listrik adalah pintu pembuka menuju kemajuan. Dengan hadirnya listrik, anak-anak bisa belajar, keluarga bisa lebih produktif, dan perekonomian serta kualitas hidup masyarakat juga meningkat.

PLN bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga membesut program "Merdeka dari Kegelapan" dengan menyalurkan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada keluarga prasejahtera di seluruh Indonesia.

Secara nasional, realisasi program BPBL tahun 2024 mencapai 155.429 rumah tangga. Sementara itu, hingga September 2025, sebanyak 135.482 rumah tangga telah menerima sambungan listrik dari target 215.000 rumah tangga pada akhir tahun.

Adapun hingga Semester I tahun 2025, Rasio Elektrifikasi nasional mencapai 98,53 persen. Artinya, hampir seluruh rumah tangga di Indonesia telah menikmati listrik, meskipun masih ada sekitar 1,47% rumah tangga yang belum berlistrik, terutama di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Daerah-daerah 3T ini menjadi prioritas utama Pemerintah untuk membangun infrastruktur kelistrikan.

Darmawan Prasodjo juga menegaskan kesiapan PLN untuk mendukung penuh program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang diinisiasi Kementerian ESDM sebagai wujud pemerataan akses energi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM telah menegaskan agar tidak ada lagi masyarakat yang hidup dalam kegelapan. PLN memastikan seluruh warga, tanpa terkecuali, dapat menikmati listrik sebagai hak dasar,” ujar Darmawan.

Menurutnya, BPBL menjadi solusi bagi masyarakat prasejahtera yang belum mampu melakukan pasang baru meskipun jaringan listrik sudah tersedia. Program ini menjembatani kesenjangan antara ketersediaan infrastruktur dan kemampuan masyarakat.

PLN siap all out menyukseskan BPBL. Kami pastikan seluruh proses berjalan cepat, aman, dan tepat sasaran. Listrik bukan sekadar penerangan, tetapi fondasi untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutup Darmawan.

Romi Wahyudi, warga Ulak Karang Utara, Padang, Sumatera Barat yang merupakan salah satu penerima manfaat program LUTD, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan penyambungan listrik yang diberikan. Dirinya menyampaikan, setiap harinya Ia sekeluarga harus hidup dengan penuh keterbatasan tanpa listrik, bahkan untuk penerangan sekalipun.

Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai PLN dari pusat sampai daerah. Alhamdulilah, saya menikmati sambung listrik gratis yang diberikan sama PLN. Semoga berkat ini keluarga saya bisa memanfaatkannya menjadi lebih baik,” ujar Romi dikutip dari publikasi PLN.

Sedangkan Jolly Walangitan (59) salah seorang warga penerima manfaat mengaku sangat bersyukur atas bantuan listrik yang kini diterimanya. Sebelumnya, dia hanya mendapatkan aliran listrik dengan menyambung dari rumah tetangga, dan daya yang tersedia pun hanya cukup untuk menyalakan lampu.

Kami sebelumnya hanya pasang lampu dengan menyambung dari tetangga. Sekarang sudah ada (penyambungan) listrik sendiri secara gratis, jadi kami bisa menikmati penerangan tanpa bergantung lagi pada orang lain,” ujarnya.

Jolly juga menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Prabowo Subianto, Kementerian ESDM, dan PLN atas bantuan yang telah diberikan. Dia berharap keberkahan serupa juga dirasakan oleh masyarakat lain di berbagai daerah yang belum memiliki akses listrik mandiri.“Kami sekeluarga mengucapkan banyak terima kepada pemerintah, Presiden Subianto, Menteri ESDM dan PLN yang telah membantu kami mendapatkan pemasangan listrik gratis,” tuturnya.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pemerintah dan PLN berkomitmen untuk memastikan kehadiran negara dalam mewujudkan keadilan energi di seluruh pelosok Tanah Air. “Pada 2029 sampai 2030, semua desa, semua kelurahan, sudah harus ada listrik," ujar Bahlil.


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER