KABARINDO, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo menghadiri undangan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) terkait gagasan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Berintegritas (Paku Integritas) di Gedung KPK, Rabu (17/1/2024). Dalam paparannya, Ganjar membeberkan tiga langkah sebagai upaya pencegahan korupsi yang terbaik menurutnya.
Pertama, menurut Ganjar, melakukan digitalisasi sistem keuangan sehingga penghematan bisa dilakukan. Sebab, menurut dia, transaksi tunai sulit dilacak. “Transaksi tunai itu sulit dilacak, maka mesti ada pembatasan. Kalau tidak salah yang Rp 100 juta itu mesti jadi komitmen, e-budgeting, e-planning untuk transparansi dalam birokrasi menjadi sebuah kewajiban,” kata Ganjar di acara tersebut.
Kedua, kata Ganjar, penting untuk mewujudkan transparansi anggaran demi mencegah aktivitas korupsi.
“Dan tentu saja transparansi anggaran. Transaksi yang jelas asal usulnya, serta anggaran yang benar-benar harus sampai pelaksana, mesti dikontrol dari pemimpin tertinggi. Itulah dashboard yang dibutuhkan setiap hari untuk pemimpin melihat pemberantasan korupsi secara langsung,” kata dia.
Ketiga, Ganjar juga menyebut bahwa dunia pendidikan juga dapat menjadi media pencegahan korupsi.
“Termasuk dunia pendidikan adalah cara pencegahan yang bagus, dan penguatan LHKPN itu didorong dengan memperbuat whistleblowing dari masyarakat yang dijamin kerahasiaannya. Tentu dengan anonim dan evidence base yang memang betul-betul terjadi. Regulasi yang mempunyai efek jera ini betul-betul mesti didorong agar yang konflik kepentingan bisa kita jaga untuk tidak terjadi adanya konflik,” tutur Ganjar.
Ganjar menambahkan bahwa dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, maka penguatan kelembagaan yang anti korupsi dapat dilaksanakan. Sehingga, lembaga mendapatkan kewenangan penuh dan dapat mengembalikan independensi KPK.
“Ketika KPK independen, menjaga independensi, dan integritas oleh aparatur di KPK itu penting, tidak untuk diintervensi oleh siapa pun,” pungkas Ganjar. Foto: Antara