KABARINDO, MANILA – Enam narapidana tewas dan sedikitnya 33 terluka dalam perkelahian di penjara yang penuh sesak di Filipina, kata pihak berwenang pada Selasa (11/1), dalam insiden kedua dalam beberapa minggu belakangan.
Perkelahian mematikan terjadi pada hari Senin (10/1) antara geng-geng di Penjara Kota Caloocan di Manila, kata juru bicara Biro Manajemen Penjara dan Penologi Xavier Solda.
Investigasi sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab kekerasan yang menurut Solda dimulai sebagai perkelahian antara dua narapidana sebelum yang lain bergabung. Tidak jelas senjata apa yang digunakan.
Larangan kunjungan keluarga sejak awal pandemi mungkin menjadi faktor, kata Solda.
“Sudah hampir dua tahun kami tidak ada kunjungan fisik di fasilitas kami karena Covid-19, jadi kami tidak bisa mengesampingkan bahwa hal ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa orang lain bergabung dalam pertarungan antara dua napi," kata Solda kepada AFP.
Keamanan telah ditingkatkan untuk menjaga ketertiban di fasilitas tersebut, tambahnya.
Sudah Biasa
Kekerasan biasa terjadi di penjara-penjara Filipina, di mana infrastruktur yang tidak memadai dan sistem peradilan yang lamban dan terbebani membuat sel terkadang diisi hingga lima kali kapasitasnya.
Sekitar 1.900 narapidana dijebloskan ke Penjara Kota Caloocan yang dirancang untuk kurang dari 200 orang, kata Solda.
Sebelumnya, telah terjadi perkelahian di Penjara Bilibid Baru di ibu kota pada 2 Januari yang menyebabkan tiga narapidana tewas dan 14 lainnya luka-luka.
Senjata rakitan dan senjata berbilah digunakan dalam bentrokan di penjara terbesar di negara itu. ***(Sumber dan foto: The Straits Times/AFP)