Ekonomi Jatim Triwulan I/2022 Tumbuh Signifikan, Triwulan II Diperkirakan Meningkat
Berkat percepatan vaksinasi Covid-19, penurunan kasus Covid-19 yang berlanjut hingga pertengahan triwulan II/2022 serta bertepatan momen Ramadhan dan Idul Fitri
Surabaya, Kabarindo- Ekonomi Jatim pada triwulan I 2022 tumbuh sebesar 5,20% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pada triwulan IV/2021 (4,59%, yoy), yang ditopang oleh perbaikan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan ekspor luar negeri (LN).
Data ini diungkapkan oleh Yayat Cadarajat, ekonom ahli Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur (Jatim) dalam Capacity Building & Media Gathering KPW BI Jatim yang berlangsung di Jogjakarta pada 10-12 Juni 2022.
“Ekonomi Jatim pada triwulan II/2022 diperkirakan meningkat seiring percepatan vaksinasi Covid-19, penurunan kasus Covid-19 yang berlanjut hingga pertengahan triwulan II 2022 serta bertepatan momen Ramadhan dan Idul Fitri, sehingga diperkirakan keyakinan konsumen dan pelaku usaha cukup kuat pada triwulan II/2022,” paparnya.
Yayat menjelaskan, kinerja perdagangan LN Jatim pada April 2022 masih mengalami defisit. Pertumbuhan ekspor LN terpantau lebih tinggi dibandingkan pada Maret 2022, sedangkan pertumbuhan impor LN pada April 2022 terpantau lebih rendah. Pertumbuhan impor luar negeri pada triwulan laporan tercatat lebih tinggi dibandingkan ekspor LN. Hal ini berimplikasi pada terjadinya defisit neraca perdagangan pada periode laporan.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Jatim pada Mei 2022 berada di atas sasaran inflasi nasional 3±1% (yoy) dan mendukung stabilitas perekonomian. Stabilitas sistem keuangan Jatim pada April 2022 terpantau tetap terjaga, tercermin dari intermediasi perbankan yang mulai menunjukkan peningkatan, diiringi dengan risiko kredit dan likuiditas yang terpantau aman.
Yayat menyebutkan, sistem pembayaran Jatim pada April 2022 terjadi net-outflow, didukung oleh transaksi non-tunai yang meningkat sejalan dengan pola historisnya saat momen Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H. Kondisi ini juga didukung oleh tren penurunan kasus Covid-19, relaksasi kebijakan PPKM, percepatan vaksinasi termasuk booster serta pembukaan sektor-sektor produktif di Jatim.
Ekonomi Jatim pada 2022 diperkirakan tumbuh di kisaran 5,0% - 5,8% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan pada 2021, yang ditopang oleh potensi peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor LN dari sisi permintaan. Dari sisi sektoral, peningkatan diperkirakan terutama bersumber dari sektor industri pengolahan, perdagangan, pertanian dan konstruksi.
Yayat menerangkan, inflasi Jatim pada 2022 diperkirakan melanjutkan peningkatan dibandingkan pada 2021 (2,45%, yoy) dan berada di atas sasaran inflasi 3±1% (yoy) yaitu di kisaran 4,92% - 5,02% (yoy). Hal ini sejalan dengan semakin membaiknya ekonomi domestik, kenaikan harga komoditas global dan kenaikan harga-harga komoditas yang diatur oleh pemerintah antara lain tarif listrik non subsidi, BBM dan LPG 3 kg.
Perkembangan PDRB Jatim pada triwulan I/2022 membaik dibandingkan pada triwulan IV/ 2022. Keseluruhan tahun 2022 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. Kinerja ekonomi Jatim pada triwulan I/2022 tumbuh sebesar 5,20% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pada triwulan IV/2021 (4,59%, yoy), yang ditopang oleh perbaikan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan ekspor LN. Ekonomi Jatim tahun 2022 diperkirakan meningkat dan lebih tinggi dibandingkan tahun 2021.
“Perbaikan ekonomi Jatim terindikasi melanjutkan pemulihan pada triwulan II/2022. Kinerja ekonomi Jatim pada triwulan II/2022 diperkirakan meningkat,” ujar Yayat.
Perbaikan indikator ekonomi hingga pertengahan triwulan II/2022 tercermin dari perbaikan mobilitas masyarakat, kondisi ekonomi saat ini, keyakinan konsumen dan kondisi usaha seiring penurunan kasus Covid-19 yang signifikan. Indeks keyakinan kondisi ekonomi saat ini dan keyakinan konsumen membaik hingga pertengahan triwulan II/2022. Indeks Kondisi Dunia Usaha (SKDU) di Jatim diperkirakan mengalami perbaikan pada triwulan II/2022. Kinerja konsumsi semen di Jatim pada triwulan I/2022 menunjukkan perbaikan.
Yayat menambahkan, mayoritas sektor prioritas Jatim pada triwulan II/2022 mengindikasikan perbaikan seiring penurunan kasus Covid-19 dan percepatan vaksinasi, semakin luasnya pembukaan sektor produktif serta bertepatan momen Ramadhan & Idul Fitri. Kegiatan usaha dari mayoritas sektor prioritas 1 (industri mamin, karet dan kimia), sektor prioritas 2 (industri tekstil) serta mayoritas sektor prioritas 3, terindikasi membaik pada triwulan II/2022 dibandingkan pada triwulan I/2022.
“Pertumbuhan ekonomi Jatim tahun 2021 tumbuh sebesar 3,57% (yoy), meningkat dibandingkan tahun 2020 dan diperkirakan kembali terakselerasi pada tahun 2022, yang didorong oleh peningkatan proyeksi pertumbuhan seluruh komponen sisi permintaan dan lima sektor atau lapangan usaha utama di Jatim,” ujarnya.