KABARINDO, JAKARTA - Bertambahnya usia akan tetap berjalan, hanya saja sebagian orang ingin tetap bisa terlihat awet muda di usianya yang sudah tidak muda lagi.
Banyak cara menunda penuaan-penuaan itu datang, salah satunya tentu dengan menjalankan pola hidup sehat.
Selain itu, dokter kecantikan dan anti aging dr. Ayu Widyaningrum, Master of AAAM &
Master of IBAMS mengungkapkan bahwa bisa juga melakukan salah satu treatment yang saat ini sedang hits di Asia dan Eropa yaitu dengan pola terapi teknologi Mesenchymal Stem Cell (MSC) yang telah dihadirkan di kliniknya.
MSC sendiri telah lama dikenal sebagai kandidat terapi berbasis sel yang menjanjikan.
Pemiliki Widya Aesthetic Clinic di Jl.Mahligai ( jl .A Yani km 7 ) komplek Permata Residence.7. Gambul Banjarmasin, Kalimantan selatan, ini menjelaskan lebih lanjut, karakteristik utama yang dimiliki oleh MSC adalah kemampuannya dalam meregenerasi dirinya sendiri (self-renewal), memperbanyak diri dengan cepat, serta berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel lain.
"MSC dapat diisolasi dari beberapa jaringan dewasa, seperti sumsum tulang, jaringan adiposa, pulpa gigi, tali pusat1, darah tali pusat, dan juga darah tepi-tepi. Tali pusat merupakan salah satu sumber MSC yang paling banyak digunakan dalam uji klinis maupun aplikasi klinis 1. MSC yang diisolasi dari jaringan tali pusat bayi dikenal juga sebagai Umbilical Cord-Mesenchymal Stem Cell (UC-MSC)," papar dr. Ayu Widyaningrum.
"Proses pengambilan tali pusat ini relatif mudah serta dilakukan secara non-invasif1, sehingga tidak menimbulkan efek samping dan rasa sakit bagi ibu maupun bayinya. Pada proses isolasi UC-MSC, jaringan yang diambil dari tali pusat bayi adalah Wharton’s Jelly. Wharton’s Jelly merupakan komponen terbesar penyusun tali pusat berupa jaringan ikat mukoid dengan kandungan MSC yang berlimpah3," tambahnya lagi.
UC-MSC memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel lain di dalam tubuh, meliputi osteosit (tulang keras), kondrosit (tulang rawan), adiposit (lemak), dan juga neuron (saraf)5.
Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh UC-MSC diantaranya adalah kemampuan memperbanyak diri yang paling baik apabila dibandingkan dengan sumber MSC lainnya, mampu mensekresikan faktor-faktor parakrin, serta memiliki tingkat risiko yang rendah terhadap penyebaran infeksi dan reaksi penolakan imun oleh tubuh4,5.
"Selain itu, UC-MSC juga terbukti dapat menghasilkan berbagai senyawa bioaktif seperti interleukin-10, interleukin-6, faktor pertumbuhan endotel vaskular, faktor pertumbuhan hepatosit, dan faktor penghambat leukimia5," terang dr. Ayu.
Berbeda halnya dengan jaringan tali pusat yang kaya akan MSC, darah tali pusat atau Umbilical Cord Blood merupakan sumber Hematopoietic Stem Cell (HSC) yang potensial untuk digunakan sebagai terapi pada pasien dengan kelainan hematologi, seperti leukimia, limfoma, myeloma, fanconi anemia, sindrom mielodisplasia12,13, dan sickle cell disease2.
Umumnya, sel punca ini hanya digunakan untuk terapi autologus. Sel punca yang terdapat dalam darah tali pusat akan disimpan terlebih dahulu dalam bentuk Mononuclear Cells (MNC) serta perlu dilakukan proses kultur lebih lanjut jika ingin menghasilkan MSC14, sementara jaringan tali pusat yang diisolasi dapat langsung dikultur dan diperbanyak secara in vitro untuk menghasilkan MSC dalam jumlah yang besar15.
Volume darah tali pusat yang dikoleksi relatif rendah atau sedikit dibandingkan dengan sumber sel punca lainnya seperti darah tepi dan sumsum tulang, sehingga berpengaruh terhadap jumlah sel punca yang dihasilkan12.
Kemampuan diferensiasi yang luas dan self-renewal yang tinggi dari UC-MSC menjadi salah satu perbedaan yang menguntungkan dibandingkan dengan sel punca yang dihasilkan dari sumber lain seperti Umbilical Cord Blood, sehingga aplikasi klinis menggunakan UC-MSC dapat diterapkan secara luas baik secara autologus maupun alogenik. Foto: Dok Pribadi dr. Ayu Widyaningrum.