VIDEO STREAMING ONLINE Jadi Tools Dakwah Ust.Shamsi Ali; Gunakan Zoom Google
Live Dari PonPes Nur Inka Madani di Amerika Serikat
Salemba, Jakarta, Kabarindo- Anda pasti sudah mengenal dengan baik cendekiawan muslim mendunia yang dipercaya oleh banyak tokoh agama sedunia dan pemerintah USA terhadap Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
Baru saja berlalu tadi teleconference, malam ini Ahad/ 29 Maret 2020 Jam : 21.00 WIB (jam 08 pagi NY time).
Mengambil tema Covid 19 dan Komunitas Muslim AS dengan Join Zoom Meeting https://us04web.zoom.us/j/8013149708
Meeting ID : 801 314 9708, Wah, jamaah online 88-100 netizen diberbagai belahan dunia dengan Zoom di aplikasi HP atau laptop/komputer. Pria yang live dengan jaket merah dengan bendera merah putih sudah mengirim artikel menarik seperti yang Anda baca berikut ini:
Banyak di antara kita yang dipaksa oleh keadaan untuk mengurung diri di rumah masing-masing. Belum lagi yang memang harus mengkaratina diri karena dikhawatirkan terdampak virus Corona itu. Apalagi yang memang kotanya/negaranya sedang "lockdown" atau ditutup dari kegiatan apapun, kecuali yang bersifat emergensi.
Hal ini pastinya tidak mudah. Apalagi untuk mereka yang terbiasa aktif dengan berbagai kegiatan di luar rumah. Pasti merasa tertekan, sempit, bahkan ada kecenderungan marah bahkan frustrasi.
Saya hanya ingin mengingatkan singkat. Seperti yang sering kita ulang-ulang di masa lalu. Tak sebuah apapun yang terjadi dalam hidup ini kecuali memang ada takdirnya. Dan selaligus pasti ada hikmahnya.
Ratusan ribu orang yang sakit. Puluhan ribu yang kehilangan nyawa. Perekonomian dunia ambruk seketika. Pusat-pusat pencarian rezeki orang, dari restoran, toko, hingga ke travel dan penerbangan terhenti. Seolah lalu lintas perekoniman dunia mengalami kemacetan dan lumpuh seketika. Jutaan manusia kehilangan pekerjaan dan sumber rezekinya.
Sekolah-sekolah ditutup. Universitas dan semua pusat-pusat pendidikan ditutup. Dan lebih menyedihkan rumah-rumah ibadah juga mengalami nasib yang sama. Hati-hati manusia yang terikat dengan rumah-rumah ibadah itu menjerit kesedihan. Bahkan Mekah dan Madinah mengalami hal yang sama.
Tapi yakinlah. Jangan pernah ragu. Di balik segala tantangan itu tersembunyi segala peluang. Hidup memang bukan satu warna. Dan dunia ini terus bergerak, berputar silih berganti.
Karenanya jangan sedih. Jangan berkecil hati. Jangan merasa sumpek. Jangan putus harapan dan motivasi. Buka tirai dari semua tantangan itu dan gapai semua peluang yang tersembunyi itu.
Tinggal dan mengisolasi diri di rumah itu tantangan. Tabiat manusia ingin bergerak dan berjalan. Pikiran yang terbang jauh ke mana-mana, mendorong kaki manusia untuk melangkah. Ingin berjalan menggapai banyak yang diimpikan.
Renungkan sejenak. Di masa silam ketika semua belum tersedia. Ketika hidup di kampung yang alami. Tiada jalan raya. Tiada kendaraan. Tiada listrik. Apalagi TV dan HP. Kita tinggal di rumah lebih lama dan nyaman.
Di saat itu kita masih ada waktu bercengkrama dengan sanak keluarga. Makan bersama. Cuci piring dan angkat air bersama dari sumur dekat rumah. Lalu tidur di dalam rumah sederhana kita bersama. Bunyi jangkrik dan suara-suara burunglah yang membangunkan kita. Bukan alarm HP.
Teman-teman, di saat-saat seperti ini mari ambil hikmah terbesarnya. Inilah hari-hari kebersamaan dengan keluarga. Bersama dalam kebaikan. Bersama dalam melaksanakan sholat berjamaah. Bersama secara fisik dan insya Allah jiwa.
Jadikan Quarantine time menjadi Quran-time. Pergunakan waktu yang ada dengan hal-hal positif. Baca Al-Quran, baca Hadits, baca buku-buku agama. Atau pergunakan untuk merenung dan menuangkannya dalam goresan tintah seperti ini.
Social distancing bukan social disconnection. Jaga hubungan. Jaga silaturrahim. Tetap get connected setiap saat. Di saat satu pintu tertutup Allan membuka pintu-pintu yang lain.
Dalam situasi seperti ini tetap "tie the camel then trust your Lord" (ikat ontanya lalu tawakkal kepada Allah). Kuatkan iman. Tawakkal padaNya. Seraya berusaha menjaga diri. Doa adalah senjata yang ampuh....
Banyak pertanyaan dengan chat dan langsung ditanyakan semua dibahas satu persatu termasuk apresiasinya kepada Anies Baswedan selaku Gubernur DKI yang menurutnya berhasil dan ini berkenaan leadership.
"Jadi tidak ada itu teori konspirasi, ada yang sebut ulah China, CIA atau Yahudi dan perbuatan ini itu semua teori yang tidak berlandaskan kebenaran dan fakta dan tidak memberikan solusi sehingga dunia harus bersatu untuk physical distancing dengan mengambil ini sebagai pelajaran apalagi kita sebagai ummat Islam menghadapi wabah virus Corona ini," paparnya lugas yang memantik diskusi makin hangat.
Ditutup dengan penegaasan bahwa wabah virus Corona ini bukan azab tapi cobaan bagi ummat manusia untuk bisa belajar dan bersabar....!