KABARINDO, JAKARTA - Beroperasinya sistem pembayaran ritel Bank Indonesia Fast Payment (BI-Fast), mengakibatkan penurunan biaya transfer antarbank.
Saat ini ada 21 bank yang biaya transfer antarbanknya turun menjadi Rp2.500, karena sistem BI-Fast.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyebut peluncuran BI-Fast sebagai sebuah peradaban baru.
"Pada hari ini kita bersama melakukan peluncuran Bank Indonesia Fast Payment, atau BI-Fast. Selamat datang, selamat datang dalam peradaban baru," ujar Perry Warjiyo.
Menurut Perry Warjiyo, dengan sistem BI-Fast, tarif transfer antarbank yang dikenakan BI kepada bank turun menjadi Rp19 per transaksi.
Sementara itu, tarif untuk nasabah dikenakan Rp2.500 setiap transaksi.
Jumlah tersebut lebih rendah dibanding Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), sebesar Rp6.500 per transaksi.
"BI telah menetapkan skema harga yang murah, yaitu dari Bank Indonesia ke peserta sebesar Rp 19, dan dari peserta ke nasabah maksimum Rp 2.500," tutur Perry.
Tarif tersebut dipilih untuk memenuhi kebutuhan transaksi secara lebih terjangkau, mempercepat adaptasi ekonomi keuangan digital, dan pada saat bersamaan tetap memperhatikan keberlangsungan industri sistem pembayaran.
Dalam tahap pertama inia ada 21 bank peserta yang menerapkan BI-Fast, berikut daftarnya:
1. Bank Tabungan Negara (BTN)
2. Bank Tabungan Negara USS
3. Bank DBS Indonesia
4. Bank Permata
5. Bank Permata USS
6. Bank Mandiri
7. Bank Danamon Indonesia
8. Bank Danamon Indonesia USS
9. Bank CIMB Niaga
10. Bank CIMB Niaga USS
11. Bank Central Asia
12. Bank UOB Indonesia
13. Bank Mega
14. Bank Negara Indonesia (BNI)
15. Bank Syariah Indonesia
16. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
17. Bank OCBC NISP
18. Bank Sinarmas
19. Bank Citibank NA
20. Bank BCA Syariah
21. Bank Woori Saudara Indonesia
Sumber: Kompas.com
Foto: Kompas.com