Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Cendera.mata House of Sampoerna; Promosikan UMKM Binaan Dinas Perdagangan Surabaya

Cendera.mata House of Sampoerna; Promosikan UMKM Binaan Dinas Perdagangan Surabaya

Ekonomi & Bisnis | Sabtu, 5 Juni 2021 | 20:17 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Cendera.mata House of Sampoerna; Promosikan UMKM Binaan Dinas Perdagangan Surabaya

Cendera.mata House of Sampoerna; Promosikan UMKM Binaan Dinas Perdagangan Surabaya

Serba-serbi olahan produk semanggi dari Cenda, Cizkrezz, Dapur Fahmi dan Larisma Kampung Semanggi

Surabaya, Kabarindo- Marsilea crenata atau yang lebih dikenal sebagai semanggi merupakan makanan khas dari Surabaya. Biasanya dihidangkan bersama kecambah, kangkung dan kerupuk puli lalu disiram dengan bumbu ketela rambat yang menjadikan pecel semanggi ini semakin lezat.

Dalam perkembangannya, kudapan ini tidak hanya dinikmati dengan sajian pecel saja. Masyarakat juga dapat menikmati aneka produk olahan dari bahan semanggi yang unik dan nikmat hasil kreasi UMKM Surabaya.

Produk tersebut dipromosikan oleh Cendera.mata House of Sampoerna (HoS) dalam rangka Hari Jadi Surabaya ke-728 yang jatuh pada 31 Mei. HoS bekerja sama dengan empat UMKM binaan Dinas Perdagangan Surabaya yaitu Cenda, Cizkrezz, Dapur Fahmi dan Larisma Kampung Semanggi menyelenggarakan Table Top berjudul “Semanggi Suroboyo”. Para UMKM ini memproduksi makanan dari olahan semanggi seperti lapis kukus, crispy semanggi, dendeng, rempeyek dan stick semanggi.

Program tersebut berlangsung mulai 3-30 Juni 2021. Masyarakat yang berminat, dapat melihat contoh produk dan memesan ke masing-masing kontak UMKM di website www.houseofsampoerna.museum.

Cenda

Ayen mendirikan Cenda setelah mengundurkan diri dari sebuah bank pada 2016 karena ingin fokus untuk berwirausaha. Produk andalannya semula cendol dawet. Setelah mendapat pembinaan dari kecamatan tempat tinggalnya, program Pahlawan Ekonomi Kota Surabaya dan Dinas Perdagangan Surabaya, Cenda terpilih untuk belajar membuat kue di Bogasari. Hasil pelatihan ini menginspirasi Ayen untuk memproduksi kue Lapis Semanggi Surabaya sebagai kudapan dan bisa menjadi buah tangan dari kota Pahlawan.

Cizkress

Aries Kurniawati mulai mendirikan usaha Cizkress pada 2014 dengan mulai berjualan almond crispy yang sedang booming saat itu. Ia juga sempat mengikuti bazar pahlawan ekonomi dan mendapat masukan dari Walikota Surabaya saat itu, Tri Rismaharini, untuk menggunakan bahan lokal. Muncul lah ide menambahkan semanggi kering, karena Surabaya Barat di daerah tempat tinggalnya terkenal sebagai sentra penghasil semanggi. Akhirnya almond crispy Aries berkembang menjadi crispy semanggi dengan tambahan bahan semanggi kering dan menggunakan taburan kacang mete sebagai ganti kacang almond.

Dapur Fahmi

Kecintaan Fitri, pemilik Dapur Fahmi, pada semanggi mendorongnya berkreasi membuat cemilan Dendeng Semanggi pada 2018 dengan nama Mimatu Dendeng Semanggi. Rasa dari produk ini renyah dan gurih, sehingga enak untuk dinikmati dan cocok sebagai oleh-oleh khas Surabaya.

Larisma Kampung Semanggi

Sumini memulai usahanya dengan menjual semanggi keliling dari kampung ke kampong pada 2006-2015. Pada awal 2016, ia mengikuti program Pahlawan Ekonomi yang mengajarkan untuk membuat olahan produk dari semanggi. Kreasi semanggi dari Sumini ini menggunakan brand Larisma Kampung Semanggi dengan produk pertama yang dihasilkan adalah pecel instan, kemudian berkembang dengan rempeyek dan stick. Pecel semanggi instan ini bisa menjadi obat kangen bagi warga Indonesia yang berada di luar negeri.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER