JAKARTA, Kabarindo.com : Di saat aktivitas kita terbatasi dan lebih sering tinggal di dalam ruangan maka ponsel menjadi salah satu “teman” setia. Bahkan smartphone kini diandalkan untuk banyak hal dan sudah menjadi perpanjangan dari diri sendiri. Namun tanpa disadari, kita berhadapan dengan layar ponsel terlalu lama sehingga membuat mata menjadi mudah lelah dan pedih. Blue light atau cahaya biru yang dipancarkan dari layar smartphone dapat berdampak negatif pada mata dan kesehatan kita secara keseluruhan.
Dari beragam masalah utama yang terkait dengan paparan cahaya dari layar ponsel, yang mungkin paling sering kamu alami adalah Computer Vision Syndrome (CVS). Sindrom ini juga dikenal dengan sebutan visual fatigue dan digital eye strain, merupakan sebuah istilah untuk kumpulan gejala yang berhubungan dengan gangguan mata akibat penggunaan perangkat elektronik berbasis komputer, seperti laptop, dekstop, handphone, dan tablet. Gejala yang biasanya menyertai CVS adalah mata lelah atau pegal, penglihatan kabur atau ganda, dan mata merah, kering, atau terasa panas. Bahkan pada beberapa kasus, CVS dapat disertai dengan sakit kepala, leher, pundak, dan punggung.
Pencahayaan sekitar yang buruk, pancaran cahaya dari layar yang menyilaukan, dan posisi duduk saat sedang memainkan smartphone, dapat memicu CVS. Saat menatap layar, mata terus bergerak dari satu titik ke titik yang lain dan melakukan fokus dalam waktu yang lama. Akibatnya, otot mata bekerja keras untuk fokus. Penyebab lain, huruf-huruf pada layar komputer atau ponsel umumnya tidak setajam di media cetak, sehingga secara tidak sadar akan memaksa mata kita untuk lebih fokus dalam membacanya. Selain itu, kerlip dan cahaya yang berasal dari layar menambah beban kerja pada mata. Nah, frekuensi mata untuk berkedip cenderung berkurang saat menatap layar sehingga menyebabkan mata menjadi lebih kering.
Banyak cara untuk menghindari efek buruk ini, salah satunya dengan mengubah kebiasaan kamu saat menggunakan smartphone dalam waktu berjam-jam. Sebaiknya, kamu juga membatasi waktu penggunaan gadget, termasuk smartphone. Saat menggunakan ponsel, sebaiknya kamu sering mengedipkan agar melembapkan mata selama bekerja. Gunakan cara 20-20-20, yakni mengalihkan pandangan dari layar ponsel setiap 20 menit untuk menatap objek yang berjarak jauh sekitar 20 kaki atau 6 meter selama 20 detik – waktu yang dibutuhkan untuk otot mata akhirnya relaksasi. Sebaiknya, kamu gunakan ponsel di lingkungan dengan pencahayaan cukup terang, posisi duduk yang tegak atau bersandar namun tidak sembari tiduran. Jika perlu, gunakan screen filter untuk mengurangi kilatan cahaya dari layar.
Para produsen smartphone saat ini sebenarnya juga memiliki kepedulian dalam mengurangi paparan blue light yang berbahaya bagi mata pengguna. OPPO adalah salah satu produsen ponsel yang telah memiliki perangkat tersertifikasi dan aman untuk mata. OPPO A54 yang baru saja diluncurkan pada akhir bulan Maret 2021 lalu menjawab kebutuhan konsumen terhadap perangkat dengan layar yang relatif aman untuk mata. Layar OPPO A54 yang dilengkapi fitur Eye Comfort dapat mengurangi cahaya biru guna mencegah ketegangan pada mata. Fitur ini dapat diatur agar senantiasa menyala atau Always On dan secara terjadwal. Begitu pula dengan temperatur cahaya layar dapat disetel mulai dari Cool hingga Warm.
Sementara fitur Sunlight Screen akan menyesuaikan pengaturan kecerahan layar di perangkat OPPO A54. Fitur ini akan meningkatkan kecerahan layar hingga 14,5% saat berada di bawah sinar matahari sehingga tampilan teks dan aplikasi tetap terlihat dengan jelas. Sebaliknya, fitur Moonlight Screen akan mengurangi pancaran cahaya hingga 2 nits saat berada di lingkungan gelap agar tidak menyilaukan mata.
Tak hanya tiga fitur di atas, OPPO A54 juga memberikan fitur berbasis kecerdasan buatan yakni AI Smart Backlight. Fitur ini akan mempelajari kebiasaan pengguna saat menyesuaikan lampu latar dan merekam tingkat kecerahan sehingga di lain waktu dapat mengatur secata otomatis. Keep safe and healthy!