Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Berita Utama > Buya Yahya : Pagelaran Wayang, Gelaran Kebudayaan Sarat Cerita Nilai-Nilai Ajaran Islam

Buya Yahya : Pagelaran Wayang, Gelaran Kebudayaan Sarat Cerita Nilai-Nilai Ajaran Islam

Berita Utama | Selasa, 22 Februari 2022 | 08:10 WIB
Editor : Orie Buchori

BAGIKAN :
Buya Yahya : Pagelaran Wayang, Gelaran Kebudayaan Sarat Cerita Nilai-Nilai Ajaran Islam

KABARINDO, JAKARTA - KH Yahya Zainal Ma’arif atau Buya Yahya yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Al Bahjah, Cirebon, memberikan nasihat terkait video gelaran wayang yang dihubungkan dengan Ustadz Khalid Basalamah.  

Ia menegaskan, pertunjukan wayang mestinya tidak memprovokasi dan mengajarkan hal jelek. Para seniman wayang hendaknya kembali apa yang sudah ditata oleh ulama-ulama terdahulu Wali Songo kisah-kisahnya harus bisa membangun ajaran Islam, “Jelas Buya Yahya saat menjawab pertanyaan jamaah dalam kajian Al Bahjah di channel YouTube-nya, Senin (21/02) dikutip dari Inilah.com.
 

Pagelaran wayang menurut Buya Yahya seharusnya menjadi gelaran kebudayaan. Menunjukkan budaya yang merangkul dan menyatukan serta sarat cerita dengan nilai-nilai ajaran Islam.

“Wayangnya dan budayanya tetap diperhatikan jangan sampai keluar dari pada jalur Syar’i yang sudah dibahas oleh ulama dulu. Jadi kami imbau selama seni pewayangan masih bisa digunakan untuk berdakwah tapi pertama harus itu dari sisi keyakinan dan di dalamnya kisah-kisahnya harus benar-benar disesuaikan dengan syariat Islam,” katanya.

Seperti diketahui, dalam video pementasan wayang di Ponpes Gus Miftah, terlihat salah satu tokohnya menggunakan peci dan berjenggot yang dihubungkan dengan Ustaz Khalid Basalamah. Wayang itu remuk dalam adegan perang melawan tokoh wayang lain.

Selain dihancurkan, wayang itu pada salah satu adegan juga melakukan tawar menawar dengan PSK. Itu membuat Gus Miftah banjir kritik dan hujatan. Video itu kemudian viral. Selebgram bernama Aab Elkarimi mengunggah video untuk mengungkapkan kekecewaannya terhadap Gus Miftah dan jamaahnya.

“Gue menikmati wayang sebagai media dakwah. Tapi kalau ada orang berbeda pandangan menyatakan wayang itu haram, lalu yang enggak terima bikin pertunjukan wayang yang menghina orang itu, rasanya ini tindakan yang over, terlalu telanjang dan tidak dewasa,” katanya di video itu.



 

 


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER