BRIN & Populix Jalin Kerja Sama Riset Budaya Ilmiah pada Generasi Milenial dan Gen Z
Surabaya, Kabarindo- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Masyarakat dan Budaya (PMB) telah menandatangani perjanjian kerja sama antara PMB dengan PT Populix Informasi Teknologi.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Pusat Riset Masyarakat dan Budaya (PMB) BRIN, Lilis Mulyani, dan Chief Technology Officer Populix, Jonathan Benhi, yang melingkupi riset untuk menggali kondisi dan penetrasi budaya ilmiah pada kelompok masyarakat milenial dan gen Z.
Perjanjian kerja sama tersebut merupakan bentuk usaha BRIN dan Populix untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan riset dengan mengoptimalkan teknologi dalam proses pengumpulan data, guna meneliti berbagai fenomena budaya masyarakat, khususnya terkait budaya ilmiah pada generasi milenial dan gen Z.
“Kerja sama antara PMB BRIN dan Populix ini diharapkan menjadi awal kolaborasi lembaga riset dengan Populix sebagai penyedia data dan jasa riset pasar berbasis digital. Kerja sama ini diharapkan dapat dikembangkan pada tema-tema terkait generasi milenial dan gen Z dan tema sosial lainnya terkait isu terkini dalam masyarakat,” ujar Lilis Mulyani pada Selasa (13/6/2023).
Masuknya berbagai budaya luar di lingkungan masyarakat Indonesia saat ini berpengaruh pada minat dan gaya hidup masyarakat. Terlebih kelompok generasi milenial dan gen Z yang banyak bersentuhan langsung dengan hal tersebut, sehingga bermunculan budaya-budaya baru di masyarakat.
Jonathan mengatakan, fenomena budaya pada kelompok masyarakat generasi milenial dan gen Z saat ini sangat menarik dan dinamis. Populix sendiri secara reguler sudah sering melakukan riset pada generasi milenial dan gen Z yang disebut Next Gen Report.
“Temuan riset tersebut diharapkan dapat membantu para pelaku industri dan pembuat kebijakan agar mendapatkan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan, minat dan gaya hidup generasi tersebut,” ujarnya.
Populix juga berharap bahwa teknologi pengumpulan data secara online dapat digunakan untuk mempercepat pengambilan sampel riset yang dilakukan dengan tetap menjaga kredibilitas dan kualitas hasil akhir riset tersebut..
“Pengambilan data secara digital dilakukan untuk mendapatkan data komprehensif yang dapat menjadi acuan untuk mengambil keputusan dan perencanaan yang lebih tepat dan berbasis data, sehingga mendapatkan hasil yang efektif dan efisien,” imbuh Jonathan.
Ruang lingkup dari perjanjian kerja sama tersebut meliputi pengumpulan, pengolahan data, pembuatan laporan temuan kondisi budaya ilmiah pada generasi milenial dan gen Z yang nantinya dapat menghasilkan rekomendasi dan menjadi acuan bagi para pembuat kebijakan di sektor-sektor terkait seperti sektor pendidikan dan komunikasi informasi teknologi.