KABARINDO, JAKARTA - Sedikitnya 12 orang tewas dan 27 lainnya luka-luka dalam serangan bom bunuh diri di area parkir kompleks pengadilan di Islamabad pada Kamis, menurut Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi.
"Pelaku bom bunuh diri menargetkan kendaraan polisi karena tidak bisa masuk ke kompleks," kata Naqvi kepada wartawan di lokasi kejadian.
Upaya sedang dilakukan untuk mengidentifikasi pelaku, katanya.
Aparat keamanan mengatakan kepada Anadolu bahwa jenazah 12 korban, sebagian besar warga sipil, telah dibawa ke rumah sakit setempat, sementara korban luka mendapat perawatan darurat.
Polisi dan tim darurat menutup area tersebut dan memulai penyelidikan.
Presiden Asif Zardari mengecam serangan itu dan mengatakan teroris "yang disponsori asing" di Pakistan harus ditumpas.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif juga mengecam serangan itu dan menuduh India "menyebarkan terorisme di kawasan melalui kaki tangannya."
"Sudah saatnya dunia mengecam konspirasi jahat India semacam itu," kata Sharif, seraya menambahkan bahwa serangan itu "dilakukan dari wilayah Afghanistan dengan dukungan India."
Belum ada tanggapan langsung dari India atas pernyataan Sharif tersebut.
Namun, India sebelumnya telah membantah tuduhan semacam itu di masa lalu.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri pemerintahan sementara Afghanistan menyampaikan "duka mendalam dan kecaman" atas ledakan di Islamabad serta serangan di Wana, Pakistan barat laut.
Sumber keamanan mengatakan pasukan tengah melakukan operasi terhadap tiga militan yang bersembunyi di sebuah gedung di Wana Cadet College.
Sekitar 500 taruna tinggal di asrama di kompleks kampus itu, yang terpisah dari gedung tempat militan bersembunyi di Waziristan Selatan, menurut sang sumber.
Naqvi mengatakan tiga orang telah tewas dalam operasi tersebut.
Sumber: Anadolu





