KABARINDO, JAKARTA - Garuda Indonesia kini mendapat keputusan boleh menunda pembayaran utang mereka.
Hal tersebut merujuk kepada putusan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) sementara oleh Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Putusan ini akan jadi dasar penting bagi Garuda Indonesia untuk melakukan restrukturisasi dan pemulihan kinerja perusahaan.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra.
Irfan juga mengungkapkan bahwa PKPU ini bukan proses menuju pailit, hanya beri ruang bagi Garuda untuk negosiasi dengan kreditur tanpa melanggar hukum.
“Putusan PKPU Sementara memberikan kami waktu 45 hari untuk mengajukan proposal perdamaian yang memuat rencana restrukturisasi kewajiban usaha terhadap kreditur. Kami akan berkoordinasi dengan Tim Pengurus di bawah pengawasan Hakim Pengawas dan memastikan semua hal-hal terkait berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata Irfan.
"Kami meyakini proses ini memperjelas komitmen Garuda dalam penyelesaian kewajiban usaha dan merupakan langkah akseleratif pemulihan kinerja untuk mewujudkan Garuda sebagai entitas bisnis yang kuat fundamental bisnisnya di masa mendatang."
Optimistis Pemulihan Kinerja
Garuda akan memastikan seluruh kegiatan operasional penerbangan tetap normal ke depannya.
Irfan juga berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung Garuda, dan optimistis kinerja Garuda akan kembali pulih.
"Dengan dukungan seluruh stakeholder dan kondisi pasar yang kian membaik seperti yang terlihat di awal kuartal IV 2021 ini, kami juga optimis Garuda dapat mewujudkan pemulihan kinerja yang makin berkelana ke depannya,” kata Irfan.
“Rasa terima kasih kami sampaikan pula pada seluruh karyawan Garuda yang telah bekerja keras di masa penuh tantangan ini, juga supplier dan mitra usaha atas dukungannya yang berkelanjutan serta memungkinkan Garuda untuk beroperasi dan melayani pelanggan dengan standar dan mutu layanan yang tinggi."
Sumber: Antara
Foto: Antara
