KABARINDO, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa magnitudo (M)5,5 yang mengguncang Nias Barat, Sumatera Utara (Sumut) pada Senin 15 Agustus 2022 pukul 23.35.14 WIB akibat adanya aktivitas pensesaran pada Investigator Fracture Zone (IFZ).
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas pensesaran pada Investigator Fracture Zone ( IFZ ),” kata Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,14° LU ; 96,53° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 138 Km arah Barat Daya Nias Barat, Sumatera Utara pada kedalaman 21 km.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” papar Daryono.
Sementara itu, BMKG mencatat gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Gido, Teluk Dalam, Lahomi, dan Nias Barat dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).
Dan daerah Kota Gunung Sitoli dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Hingga pukul 00.06 WIB 16 Agustus 2022, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). “Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” imbaunya.