Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > BI Jatim Gandeng 14 Bank Sediakan Rp.12 Miliar untuk 3.000 Penukar Uang

BI Jatim Gandeng 14 Bank Sediakan Rp.12 Miliar untuk 3.000 Penukar Uang

Ekonomi & Bisnis | Sabtu, 30 Maret 2024 | 18:43 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
BI Jatim Gandeng 14 Bank Sediakan Rp.12 Miliar untuk 3.000 Penukar Uang

BI Jatim Gandeng 14 Bank Sediakan Rp.12 Miliar untuk 3.000 Penukar Uang

Juga layani penukaran uang di 500 titik layanan kantor bank umum di 13 kota/kabupaten

Surabaya, Kabarindo- Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (BI Jatim) telah menyiapkan Uang Layak Edar (ULE) sebesar Rp.12 miliar dan bekerja sama dengan 14 bank untuk pelaksanaan penukaran uang secara walk through bagi 3000 orang penukar yang telah memesan H-2 melalui website https://pintar.bi.go.id.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, dalam kegiatan “RUPIAH VAGANZA” di Convention Hall, Grand City Surabaya, pada Sabtu, 30 Maret 2024.

“Kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang baru menjelang Lebaran, Mekanisme penukaran dapat dilakukan menggunakan non tunai/QRIS yang tersedia di seluruh loket penukaran ataupun menggunakan uang logam sebagai bagian dari program peduli koin,” ujarnya.

Kegiatan tersebut sebagai puncak layanan kas yang dilaksanakan BI Jatim. Ini merupakan rangkaian kegiatan Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2024 yang berlangsung mulai 19 Maret 2024 lalu, BI Jatim telah melaksanakan beberapa kegiatan layanan kas penukaran bagi masyarakat seperti kas keliling di Gedung De Javasche Bank dan Wisata Religi Sunan Ampel.

Menurut Erwin, layanan kas penukaran uang akan berlanjut pada kegiatan Bank Indonesia Peduli Mudik mulai 2 - 4 April 2024 antara lain di rest area, stasiun dan bandara. BI Jatim juga bekerja sama dengan perbankan di 500 titik layanan kantor bank umum yang tersebar di 13 kota/kabupaten.

“Ini sebagai wujud komitmen Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dalam pemenuhan ketersediaan uang rupiah bagi masyarakat,” ujarnya.

Erwin mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penukaran uang di tempat-tempat tidak resmi, karena beresiko diragukan keasliannya. Juga kita harus membayar lebih mahal dari jumlah uang yang ditukar, karena ada uang jasa.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk bijak berbelanja sesuai kebutuhan dan pendapatan, berbelanja produk dalam negeri untuk dukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. BI juga mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan pembayaran transaksi non-tunai guna mendukung ekonomi dan keuangan digital.

Layanan penukaran uang di Grand City disambut antusias oleh masyarakat. Mereka datang sebelum layanan dibuka. Salah seorang penukar uang, Tasya usia 24 tahun dari Gununganyar, Surabaya, mengaku datang ke Grand City pukul 08.30 agar bisa antre di depan. Karyawati ini memang sudah berniat untuk melakukan penukaran uang pada hari libur dengan mendaftar di aplikasi pada 28 Maret.

Tasya mengatakan, ia melakukan penukaran uang menggunakan uang tunai sebanyak Rp.4 juta sesuai batas maksimal yang ditetapkan, terdiri dari pecahan Rp.1000, Rp.2000, Rp.5000, Rp.10.000, Rp.20.000 dan Rp.50.000.

Tasya menjelaskan, ia selalu melakukan penukaran uang setiap menjelang Lebaran. Tahun ini, ia mendaftar untuk penukaran uang yang diadakan BI Jatim di Grand City, karena bank-bank lain belum secara resmi membuka layanan tersebut.

“Tukar uang ini jadi satu sama mama yang ikut nitip. Nanti mau dibagi untuk keponakan-keponakan dan lain-lain,” tuturnya saat antre.


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER