Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > BI Jatim Dorong Program Integrated Farming Klaster Jagung di Madura

BI Jatim Dorong Program Integrated Farming Klaster Jagung di Madura

Ekonomi & Bisnis | Selasa, 22 Februari 2022 | 21:04 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
BI Jatim Dorong Program Integrated Farming Klaster Jagung di Madura

BI Jatim Dorong Program Integrated Farming Klaster Jagung di Madura

Produktivitas panen meningkat, korporatisasi kuat

Surabaya, Kabarindo- Bank Indonesia Jawa Timur mengembangkan program integrated farming klaster jagung pada lahan pertanian seluas 120 hektar di Bangkalan, Sumenep dan Pamekasan.

Program tersebut dilakukan guna mendukung pengembangan sektor riil dan UMKM yang berbasis komoditas unggulan daerah. Program ini berjalan hampir 3 tahun dan telah melalui beberapa siklus tanam-panen jagung.

Pada Selasa (22/2/2022), gapoktan binaan kembali melaksanakan panen raya jagung yang ditanam pada November 2021 di Desa Mocek Timur, Kabupaten Sumenep.

Sambutan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, yang dibacakan Camat Lenteng, M Zulkarnaen, menyampaikan apresiasi kepada BI yang telah menginisiasi program klaster dan integrated farming di Sumenep. Ia mengatakan, selain tanaman jagung, komoditas utama pertanian lainnya di Sumenep adalah padi, tembakau, cabe dan kelor.

Bupati berharap program tersebut dapat berlangsung secara berkelanjutan dan merata kepada petani lain yang belum dibina, sehingga produktivitas jagung Madura terus meningkat dan dapat mendorong kesejahteraan petani di Sumenep.

Kepala Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto, menyebutkan pendampingan petani selama 3 tahun sejak 2019 telah berhasil meningkatkan produktivitas panen mulai dari 5-5,8 ton/ha menjadi hingga 6-6,4 ton/ha pada 2021. Program klaster jagung Madura dan pilot project integrated farming yang diinisiasi oleh BI Jatim meliputi fasilitasi kegiatan sosialisasi dan pelatihan teknologi pertanian jagung modern, demo farm varietas jagung unggul, fasilitasi pendampingan penguatan kelembagaan (koperasi pertanian) dan pelatihan pembuatan produk turunan jagung termasuk pakan ternak kepada petani.

Keberhasilan pelaksanaan program integrated farming klaster jagung bermula dari ketajaman analisis potensi awal pengembangan program. Berdasarkan data BPS pada 2017, produktivitas panen jagung di 5 kabupaten di Madura hanya sebesar 2,15 ton/ha, jauh di bawah rata-rata produktivitas nasional sebesar 5,6 ton/ha. Sementara itu, Jatim sebagai sentra telur ayam terbesar di Indonesia sangat memerlukan jagung sebagai bahan baku utama pakan ternak. Melihat ruang pengembangan yang besar tersebut, BI Jatim pada 2019 memutuskan melakukan pendampingan kepada klaster jagung secara terus-menerus dari hulu hingga hilir. Mulai dari pemilihan benih, pemupukan, metode penanaman hingga pengolahan jagung menjadi pakan ternak.

Proses pendampingan dilakukan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (LPPM-UTM) untuk menjalankan beberapa tahapan program. Pertama, penggunaan bibit varietas jagung Madura 3 hasil penelitian UTM dan dianggap paling cocok dengan tanah Madura. Kedua, mengubah cara berpikir petani dalam menerapkan teknik bertani. Umumnya, petani Madura bertani jagung tanpa memperhatikan Good Agricultural Practices (GAP). Ketiga, mengajarkan manajemen kelembagaan dimana pada awal 2021 telah terbentuk Koperasi Tragah Maju Jaya di Desa Tragah, Bangkalan.

BI Jatim berharap seremonial panen bersama tersebut menjadi awal dari panen raya se-kawasan Madura yang mampu menghasilkan produksi melimpah, sehingga mengangkat level kesejahteraan petani Madura.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER