Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Gaya hidup > BG Fabiola Natasha Luncurkan Buku dan Pameran Tunggal Foto

BG Fabiola Natasha Luncurkan Buku dan Pameran Tunggal Foto

Gaya hidup | Sabtu, 12 Maret 2022 | 18:57 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
BG Fabiola Natasha Luncurkan Buku dan Pameran Tunggal Foto

BG Fabiola Natasha Luncurkan Buku dan Pameran Tunggal Foto

Bertajuk Puja, cara Fabiola mengingat tentang wujud penerimaan dan pengagungan atas semua perjalanan hidup yang telah dia lalui

Surabaya, Kabarindo- Bernadette Godeliva (BG) Fabiola Natasha meluncurkan buku fotografi dan pameran tunggal foto bertajuk Puja di Visma Art Gallery pada Jumat (11/3/2022).

Pameran akan berlangsung mulai 11 Maret-11 April 2022 yang menampilkan 13 karya foto Fabiola dalam pigura besar dan kecil, satu instalasi dan instalasi kolaborasi. Foto-foto karyanya diberi pigura dari bingkai kayu lawas. Hal ini sesuai dengan konsepnya untuk mengolah apa yang ada di sekitar, yang dianggap tak terawat dan terabaikan.

Foto-foto karya Fabiola dibuat dalam shape lingkaran, sesuai dengan filosofi yang diusungnya yang menggabungkan Enso sebagai circle of enlightenment dan Wabi Sabi sebagai acceptence of transience.

Fabiola pernah membaca tentang filosofi Wabi Sabi bahwa dalam ketidaksempurnaan ada sebuah keindahan. Begitu pula saat mulai memahami konsep Enso, bahwa itu bukan sekadar lingkaran, namun simbol keanggunan dan kekuatan alam semesta serta kekosongan mutlak untuk mencapai tingkat meditasi dan pencerahan tertinggi atau yang disebut Satori.

“Untuk dapat membuat Enso, diperlukan pikiran yang tidak lagi terikat pada tubuh dan roh,” ujar perempuan keturunan Tionghoa dan Belanda kelahiran Surabaya, 28 Desember 1975 ini.

Fabiola menuturkan, ia lahir dalam keluarga seniman. Ia mengenal dunia melukis sejak usia 3 tahun dan belajar fotografi secara otodidak sejak SD. Kini ia menjadi dosen di Lasalle College Surabaya.

Dalam buku karya Fabiola, ada 26 karya foto berikut 8 haiku. Beberapa karya disajikan modern mengikuti teknologi masa kini, yaitu terdapat animasi yang diletakkan dalam aplikasi Augmented Reality. Hal ini terwujud berkat kerja sama dengan aplikasi karya anak-anak Surabaya, Aryanna.

Senada dengan pamerannya, buku karya Fabiola berisi muatan-muatan yang penuh perenungan spiritual. Ia menyebut bukunya mirip diary. Buku ini dicetak dalam hard cover berukuran 20 sentimeter x 21 sentimeter agar mudah dibawa.

Semua karya foto Fabiola dalam pameran maupun buku, sengaja tidak diberi judul. Ia ingin semua yang menikmati foto-fotonya bisa bebas berimajinasi dan memberikan interpretasi sendiri. Baginya, setiap manusia memiliki perjalanan hidup yang berbeda. Kalaupun ada kesamaan, belum tentu sama dengan pengalamannya.

Fabiola menjelaskan, Puja sebenarnya mengungkap banyak filosofi mendasar dalam hidup yang ingin dibagikannya kepada siapa saja. Puja menjadi cara Fabiola mengingat tentang wujud penerimaan dan pengagungan atas semua perjalanan hidup yang telah dia lalui.

”Saya sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada yang kekal. Everything is nothing. Semua memiliki sifat baik atau buruk. Itu akan terus berulang. Bahkan untuk hal-hal kecil yang sering terabaikan. Kelahiran, kematian dan kembali ke kelahiran,” ujarnya.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER