Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Berita Utama > Berpikir Sebelum Berbicara

Berpikir Sebelum Berbicara

Berita Utama | 20 jam yang lalu
Editor : Orie Buchori

BAGIKAN :
Berpikir Sebelum Berbicara

Oleh: Hasyim Arsal Alhabsi
Direktur Dehills Institute

KABARINDO, JAKARTA - “Orang cerdas berpikir sebelum berbicara, orang bodoh berbicara sebelum berpikir.” – Ali  bin Abi Thalib.


Kata-kata adalah senjata yang bisa membangun atau menghancurkan, tergantung bagaimana digunakan. Ketika seseorang berbicara tanpa berpikir, risiko kesalahpahaman, konflik, atau melukai perasaan menjadi lebih besar. Sebaliknya, refleksi sebelum berbicara mencerminkan kecerdasan dan kebijaksanaan.

Banyak orang tergoda untuk berbicara spontan karena emosi atau keinginan untuk didengar. Namun, ucapan yang tidak dipertimbangkan sering kali membawa dampak negatif yang sulit diperbaiki. Kata-kata yang terlontar tidak dapat ditarik kembali, sehingga penting untuk selalu merenungkan dampaknya sebelum berbicara.

Ilustrasi tentang otak yang belum tersambung sebelum berbicara menggambarkan pentingnya berpikir dahulu. Dalam tradisi Islam, menjaga lisan adalah bagian dari akhlak mulia. Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”

Berpikir Sebelum Berbicara

Berpikir sebelum berbicara melibatkan logika dan empati. Sebelum berucap, tanyakan: Apakah ini benar? Baik? Bermanfaat? Jika tidak memenuhi kriteria tersebut, diam adalah pilihan yang lebih baik. Prinsip ini membawa ketenangan pribadi dan harmoni sosial. Berbicara bukan sekadar mengungkapkan, melainkan menanamkan kebaikan dan kedamaian.


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER