KABARINDO, JAKARTA - Dinar Restiva, mantan karyawan di salah satu bank swasta ternama ini memilih untuk resign dari pekerjaannya dan buka usaha sendiri. Menjadi karyawan bank tentunya banyak menjadi keinginan anak-anak muda, tapi tidak dengan Dinar.
Wanita berusia 26 tahun ini sudah tiga tahun bekerja di bank. Namun demi mewujudkan cita-citanya, ia memilih untuk resign dan menjadi pengusaha muda.
“Pada awalnya saya bekerja di sebuah bank swasta selama tiga tahun,” ujarnya, Selasa (28/12/2021).
“Namun masih ada keinginan sendiri dari dalam diri saya untuk mewujudkan mimpi saya menjadi seorang pengusaha muda yang sukses dan mempunyai brand sendiri yang bisa dikenal luas oleh orang banyak, serta bisa membuka lowongan pekerjaan nantinya untuk para generasi muda kreatif,” ujarnya lagi.
Awal Berdirinya Diresbag
Pada tahun 2019 lalu, Dinar mendirikan Diresbag. Namun. Pada saat itu, ia belum sepenuhnya fokus terhadap usahanya karena ia masih bekerja di bank.
“Lalu mulai di tahun 2021 ini Diresbag mulai fokus menekuni dunia kerajinan tangan berbahan dasar clay,” tambahnya.
Tanah liat menjadi pilihan untuk usaha Dinar karena secara pribadi ia menyukai hal-hal yang berbau pernak-pernik.
Dirinya juga yakin jika produk dengan bahan dasar tanah liat akan memiliki potensi besar dalam pasar seni yang dapat menjadi peluang usaha baru.
Tanah liat tersebut nantinya akan dibuat menjadi ukiran atau hiasan. Ukiran atau hiasan tersebut nantinya bisa diaplikasikan ke berbagai macam media, seperti mug, piring, anting, kalung dan sebagainya. Pembeli juga bisa mengcustom bentuk dari hiasan atau ukiran tersebut sesuai permintaan konsumen.
“Sehingga terlihat lebih eksklusif dan unik tentunya karena bisa custom sesuai selera customer kita,” tuturnya.
Saat ini produk dari Diresbag fokus pada barang di toko cenderamata dan mengincar pasar konsumen yang membutuhkan produk untuk kado atau souvenir. Ia yakin dari sinilah nantinya ia bisa menjangkau semua kalangan usia.
Setelah ia mempelajari pasar dari produk usahanya, ia menilai produk kreatif clau masih sangat kecil di Indonesia.
“Tentu saya juga menyasar penjualan ke e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia, karena tentu di zaman serba teknologi saat ini yang dibutuhkan oleh customer adalah akses kemudahan dalam hal pembelian barang apapun jenisnya, sangat bisa diandalkan untuk menggaet customer lebih luas lagi,” ungkapnya.
Dinar mengaku bisnisnya baru seumur jagung, karena usahanya ini baru benar-benar digeluti di tahun 2021. Namun, walaupun begitu dari usaha clay ini Dinar sudah bisa mengantongi omset sekitar Rp 10 juta per bulan dengan laba bersih sekutar Rp 3-5 juta.
“Ke depannya Diresbag ingin menjadi pilihan terbaik handmade gift souvenir kreatif terpercaya dan selalu mengembangkan ide-ide dan media-media baru untuk clay ini,” katanya.
“Karena saya yakin, masih banyak hal yang harus di kembangkan lagi untuk kemajuan usaha kreatif ini ke depannya,” tambah wanita pengusaha ini.
Sebelumnya, Dinar mengaku jika usaha yang didirikannya ini berawal dengan modal dari gaji terakhirnya ketika bekerja di bank. Uang tersebut ia gunakan untuk banyak belajar tentang produksi produk tanah liat.
“Sedikit sulit diawal dikarenakan tidak ada referensi sebelumnya di Indonesia dan mengharuskan saya belajar secara otodidak semuanya,” terangnya.
Keunggulan dari produk Diresbag itu sendiri adalah dari bahan dasar yang digunakan. Bahan clay adalah tanah liat sintetis yang bisa digunakan untuk membuat berbagai macam bentuk ukiran atau hiasan sesuai dengan permintaan konsumen dan bisa diaplikasikan ke berbagai media.
Sumber: Detik.com
Foto: Detik.com, instagram.com/diresbag