Basha Market – Multiverse Hadirkan Beragam Produk Berkualitas dari Brand-Brand Lokal
10 tahun konsisten dukung produk lokal
Surabaya, Kabarindo- Basha Market 2024 digelar di Tunjungan Plaza, Surabaya, pada Jumat – Minggu, mulai 31 Mei – 2 Juni, yang menghadirkan sekitar 150 brand lokal yang menawarkan produk-produk berkualitas.
Event tersebut merupakan yang ke-10 kali. Selama 10 tahun, Basha Market konsisten mendukung beragam produk lokal dan membantu brand-brand lokal terus berkembang.
Basha Market pada tahun ini bertajuk Multiverse yang menurut Christie Erin, Co-Founder Basha Market, untuk melambangkan eksplorasi dan potensi yang tidak terbatas. Ia mengatakan, konsep Multiverse merupakan kelanjutan dari tema sebelumnya, Planet Z.
“Selaras dengan konsep Multiverse, Basha Market ingin merayakan kekuatan kolaborasi yang sudah ada selama ini dan menjadikannya potensi ekonomi yang besar hingga tanpa batas,” ujarnya.
Erin menambahkan, Multiverse juga menonjolkan goal Basha saat ini yaitu regenerasi yang dibidik, dari generasi Milenial menuju Gen Z. Ini karena Basha ingin terus mengikuti perkembangan zaman, ekonomi dan gaya hidup.
“Kekuatan ekonomi saat ini berada di Gen Z. Mereka punya gaya hidup dan selera yang berbeda. Mereka mengonsumsi makanan dan minuman kekinian, namun tetap peduli dengan gaya hidup sehat termasuk berolahraga, sadar lingkungan dan menyukai barang-barang yang punya story,” paparnya.
Erin menjelaskan, Basha Market dibuat awalnya dari dan untuk generasi Milenial. Memasuki usia ke-10 adalah waktu yang tepat untuk melakukan regenerasi dan adaptasi. Karena itu, Basha Market merangkul Gen Z, namun tetap mengakomodir generasi Milenial.
“Jadi Multiverse bisa diartikan bahwa Basha Market diperuntukkan semua generasi,” ujarnya.
Devina Sugono, Co-Founder Basha, menuturkan ketika mengawali pada 2014, Basha Market sulit mencari brand lokal untuk bergabung menjadi vendor. Namun dari tahun ke tahun, makin banyak brand lokal yang bergabung. Antusiasme masyarakat juga terus meningkat, karena mereka makin bangga, mempercayai dan menghargai produk lokal yang tak kalah dengan produk asing.
Basha mengganti jumlah penyelenggaraan yang sebelumnya 2-3 kali dalam setahun, kini hanya sekali dalam setahun. Menurut ia, dampaknya jauh lebih besar dan lebih baik untuk brand lokal.
Erin mengatakan, persaingan antar brand lokal semakin tinggi, sehingga kurasinya makin ketat. Brand yang pernah mengikuti Basha Market belum tentu bisa mengikuti event lagi. Mereka harus memenuhi standar industri sekarang, meningkatkan kualitas dan memiliki produk baru.
Ia menambahkan, Basha kini tidak hanya memikirkan tentang event kreatif, namun juga menjadi pergerakan ekonomi. Keberhasilan sebuah acara tidak hanya diukur dari keramaiannya, namun juga dampaknya terhadap banyak aspek di industri kreatif.
“Kami berharap Basha Market bisa terus menjadi platform kreatif yang lebih berkembang. Kami ingin terus menjadi wadah bagi brand-brand lokal yang bagus hingga bisa menembus pasar internasional dan bersaing di sana,” ujar Erin.