KABARINDO, JAKARTA - Sebuah petisi daring menyerukan pembatalan serial K-Drama berjudul Snowdrop yang dibintangi oleh Jisoo BLACKPINK.
Pada tanggal 18 dan 19 Desember, stasiun televisi Korea Selatan JTBC menayangkan dua episode pertama Snowdrop.
Meski baru dua episode, drama tersebut langsung menuai kontroversi atas dugaan kekeliruan soal sejarah.
Akibatnya, setelah pemutaran perdana, sebuah petisi yang menyerukan pembatalannya diposting ke situs web Blue House (kantor eksekutif dan kediaman resmi kepala negara Korea Selatan) pada Minggu malam.
Petisi tersebut bahkan telah mencapai lebih dari 200.000 tanda tangan.
Awal Mula Kontroversi
Adapun Snowdrop berlatar tahun 1987, tahun yang sangat penting bagi gerakan pro-demokrasi Korea Selatan. Sementara sutradara Jo Hyun-tak sebelumnya mengklaim bahwa serial tersebut adalah “sebuah cerita tentang individu dan bukan tentang politik atau ideologi”.
Beberapa adegan dari serial tersebut kemudian memicu kontroversi.
Petisi tersebut telah menunjukkan adegan di mana pemeran utama wanita Young-ro (Jisoo), menyelamatkan seorang mata-mata Korea Utara setelah salah mengira dia sebagai aktivis pro-demokrasi.
“Banyak aktivis disiksa dan meninggal setelah dituduh sebagai mata-mata Korea Utara. Saya percaya bahwa isi dari drama tersebut mencemarkan nama baik nilai dan reputasi gerakan demokratisasi,” bunyi petisi tersebut.
Selain itu, Snowdrop juga menyertakan lagu dengan latar belakang sejarah yang penting, yang melambangkan gerakan pro-demokrasi dalam sebuah adegan di mana mata-mata Korea Utara terlihat melarikan diri dari anggota Badan Perencanaan Keamanan Nasional.
Media-media di Korea Selatan mencatat bahwa beberapa pemirsa telah menyatakan "ketidaknyamanan" mereka atas penggunaan lagu tersebut.
Sumber berita: NME
Foto: Snowdrop