KABARINDO, JAKARTA - Minat investor terhadap aset investasi aman yang tersedia secara online semakin tinggi di tengah pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19.
Hal ini tercermin pada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seri Sukuk Ritel SR017 di Bareksa, yang mencetak rekor tertinggi dibandingkan penjualan obligasi negara ritel seri-seri sebelumnya sejak Bareksa menjadi mitra distribusi pada 2018.
Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, menjelaskan nilai penjualan SR017 di Bareksa melesat 96,5% atau hampir dua kali lipat dibandingkan seri SR016 yang ditawarkan sebelumnya di tahun 2022 ini dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah penjualan SBN di Bareksa.
Kontribusi penjualan Bareksa terhadap penjualan nasional juga naik 34% lebih tinggi. Adapun 37,65% dari investor SR017 di Bareksa merupakan investor baru.
“Capaian ini kembali menjadi bukti bahwa meski masa terburuk pandemi telah terlewati, masih terjadi akselerasi investasi ritel melalui teknologi dan platform digital seperti Bareksa. Ini fenomena penting bagi upaya pemulihan ekonomi nasional,” kata Karaniya.
Data yang menarik terkait penjualan SR017 di Bareksa adalah jumlah investor wanita lebih tinggi jumlah investor pria dan mencakup 58% investor.
Selain itu, investor dari kalangan muda berusia 21-30 tahunmenguasai 42% jumlah investor SR017 di Bareksa. Berdasarkan profesi, mayoritas investor SR017 di Bareksa adalah PNS dan karyawan swasta.
Seri SR017 merupakan SBN ritel yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradable), dan dikelola dengan prinsip syariah sehingga disebut juga Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Seri ini merupakan satu dari enam seri SBN Ritel yang direncanakan akan diterbitkan oleh Pemerintah dengan perkiraan target sebesar Rp100 triliun.
Data Direktorat Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan RI menunjukkan total angka penjualan SR017 secara nasional mencapai Rp27 triliun, rekor tertinggi untuk penerbitan SBN Ritel 2022 dan menyamai rekor sebelumnya yang dicatat oleh SR015 pada 2021. Angka penjualan SR017 sementara ini juga memecahkan rekor untuk seri tradable secara nasional.
Penetapan penjualan SR017 nasionalsecara resmi akan diumumkan DJPPR Kemenkeu pada 19 September 2022.
Ketidakpastian ekonomi akibat pandemi mendorong masyarakat untuk berinvestasi melalui platform digital, untuk mempersiapkan keuangan mereka di masa mendatang. Ditambah lagi, dengan tingkat imbal hasil (kupon) yang tinggi dibandingkan dengan seri SBN ritel sebelumnya tahun ini, SR017 menjadi alternatif investasi menarik. Kupon SR017 ditetapkan sebesar 5,90% per tahun fixed (tetap) hingga jatuh empo pada 10 September 2025.
Kupon SR017 memberikan spread 2,4% (240 basis poin) lebih tinggi daripada suku bunga acuan Bank
Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) 3,5% saat kupon ditetapkan. Selisih ini yang tertinggi untuk SBN Ritel yang diterbitkan sejak 2021. Dengan kupon lebih tinggi dan pajak lebih kecil daripada bunga deposito, instrumen investasi yang dijamin negara menjadi sangat menarik di mata investor.
Sebagai informasi, kupon obligasi dikenakan pajak 10 persen, sedangkan bunga deposito 20 persen.
Mitra Distribusi Terbaik Pada akhir tahun lalu, Kementerian Keuangan RI kembali menganugerahkan kepada Bareksa,
penghargaan sebagai Mitra Distribusi Surat Utang Negara Ritel (Midis SUN) dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Mitra Distribusi Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Midis SBSN) dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Patut dicatat, penghargaan ini menyandingkan Bareksa dengan bank-bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, serta sekuritas seperti PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Penghargaan untuk kategori Midis SBSN Terbaik merupakan yang ketiga kali berturut-turut diterima oleh Bareksa.
Menurut hasil penilaian Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan tentang Kinerja Midis SUN Ritel 2019 dari sisi keritelan, Bareksa dinobatkan sebagai salah satu mitra distribusi terbaik, sejajar dengan bank dan sekuritas besar skala nasional.
Dari sisi jangkauan, Bareksa ada di posisi nomor satu karena berhasil menjangkau investor SBN hingga 34 provinsi di Indonesia. Dari sisi jumlah investor, Bareksa bersaing dengan empat bank besar tersebut dan berada di posisi teratas di antara mitra distribusi non-bank lainnya.
Sebelumnya, Bareksa juga dinobatkan sebagai platform terbaik untuk membeli Surat Utang Negara (SUN) secara online berdasarkan survei yang dilakukan oleh Big Data Telkom dan Ditjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko, Kemenkeu RI, pada Desember 2019.
Transaksi pembelian SBN kini sudah dapat dilakukan di aplikasi Bareksa (Android maupun iOS), sehingga investor dengan mudah memantau semua portofolio investasi mulai dari reksadana hingga SBN.