Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Bank Indonesia; Dorong Pengembangan Model Bisnis ZISWAF

Bank Indonesia; Dorong Pengembangan Model Bisnis ZISWAF

Ekonomi & Bisnis | Kamis, 8 Oktober 2020 | 19:41 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Bank Indonesia; Dorong Pengembangan Model Bisnis ZISWAF

Bank Indonesia; Dorong Pengembangan Model Bisnis ZISWAF

Juga pemberdayaan ekonomi pesantren

Surabaya, Kabarindo- Bank Indonesia (BI) terus berkomitmen mendorong akselerasi ekonomi syariah dalam mendukung perekonomian regional, salah satunya melalui optimalisasi pemberdayaan ekonomi pesantren dan pengelolaan model bisnis ZISWAF.

Difi Ahmad Johansyah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, mengatakan pandemi Covid-19 berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa yang melambat cukup signifikan dibandingkan pada 2019, sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Mempertimbangkan besarnya penduduk muslim di Indonesia, perkembangan ekonomi syariah sebagai upaya mendorong percepatan pemulihan ekonomi Jawa dan nasional, diyakini potensial untuk dilakukan, yang bersinergi dengan pemerintah, instansi negara, maupun lembaga keuangan hingga pesantren, ujarnya.

Dari sisi lembaga keuangan, Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, mengatakan kebijakan ekonomi syariah berbasis pesantren harus fokus pada 3 area. Yaitu membangun sinergi dan integritas ekonomi dan keuangan syariah dalam suatu ekosistem ekonomi yang lengkap, meningkatkan literasi dan membuka akses keuangan syariah pada masyarakat agar terbangun permintaan produk syariah serta adaptasi digital yang lebih luas dan massif dalam ekonomi dan keuangan syariah.

Dalam mendukung akselerasi ekonomi syariah, dibutuhkan pula model bisnis ZISWAF yang mampu dioptimalisasikan penggunaannya. Halim Alamsyah, Wakil Ketua IAEI, mengatakan potensi ekonomi syariah khususnya ZISWAF dapat dipergunakan untuk secara efektif mengerakkan perekonomian, membantu pemulihan ekonomi nasional, mengurangi kesenjangan sekaligus mengentaskan kemiskinan.

Potensi besar dari ZISWAF perlu didukung strategi peningkatan pengumpulan ZISWAF untuk pemberdayaan ekonomi yang tepat yaitu peningkatan awareness stakeholders, penguatan ekosistem ZISWAF (termasuk SDM hingga regulasi), penguatan integrasi kelembagaan dan pengembangan digitalisasi.

Irfan Syauqi Beik, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, menambahkan inovasi penyaluran zakat didasarkan pada dua hal yaitu pemanfaatan teknologi digital dan pengembangan alat ukur program.

Pada pemanfaatan teknologi diantaranya smart application, balai ternak virtual, augmented reality, sistem basis data terpadu mustahik BAZNAS hingga pengembangan online. Untuk memastikan penyaluran yang high impact, diperlukan pengembangan alat ukur di antaranya indeks kesejahteraan BAZNAS, indeks pendayagunaan zakat dan indeks desa zakat.

Melalui pemberdayaan ekonomi pesantren dan model pengelolaan dana ZISWAF yang tepat diharapkan dapat mendukung akselerasi ekonomi syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

Sementara itu, Emil Elistianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur, mengatakan kinerja perbankan syariah di Jawa Timur periode Januari-Agustus 2020 masih perlu dioptimalkan. Faktor trust menjadi kunci mengoptimalkan kinerja perbankan syariah.

“Pesantren memiliki peran khusus dalam pembangunan di Jawa Timur, antara lain pusat pendidikan ilmu keagamaan, pusat pengembangan ilmu pengetahuan, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pengembangan ekonomi, ujar Emil.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER