KABARINDO, JAKARTA - Sosok Awal Chairuddin memang belum mentereng di komunitas olah raga nasional. Namun, Jenderal Polisi Bintang Satu yang kini menjabat sebagai Analisis Kebijakan Utama Bidang Pidum Bareskrim Polri ini punya visi besar untuk memajukan Soft Tenis sebagai olahraga elite sekaligus favorit yang digemari masyarakat seperti bulu tangkis.
“Kebetulan hobi saya main tenis dan sudah mulai mengenal olahraga ini sejak usia 8 tahun di sekolah dasar. Jadi, olahraga ini sudah seperti bagian dari hidup saya. Dalam beberapa tahun terakhir saya mulai menggemari Soft Tenis dan saya seperti terpanggil untuk mengembangkan olahraga ini,” ujarnya.
Pria asal Makassar lulusan Akademi Kepolisian, yang juga Ketua Alumni AKPOL 1994 ini menilai, olahraga soft tenis punya potensi yang besar untuk lebih dikembangkan. “Kita punya peluang yang sangat besar untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan prestasi di olahraga ini,” tambah Awal.
Soft tenis mungkin belum banyak dikenal masyarakat luas. Namun, olah raga yang identik dengan induknya, tenis lapang ini, sudah muncul sejak lama dan pertama kali dipertandingkan di Asian Games pada tahun 1990.
Awal yang juga dipercaya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Karorenmin Bareskrim Polri ini, menambahkan, untuk lebih mempopularkan olah raga soft tenis, pelaksanaan turnamen di daerah-daerah adalah hal yang harus dilakukan.
“Secara inline tentu ini juga upaya kita untuk menjaring bibit pemain muda yang ke muaranya menjadi pemain utama di pelatnas. Tentu saja kita juga siapkan sarana dan prasarana untuk pelatnas. Opsinya tidak hanya di Jakarta tapi juga bisa di kawasan IKN,” ujar Awal.
Didampingi beberapa pengurus daerah, Awal mendaftarkan diri sebagai calon untuk pemilihan Ketua Umum PP Persatuan Soft Tennis Indonesia (PESTI), Kamis (12/10). Awal mendapat dukungan dari 12 daerah dari total 16 pengurus daerah pemilik suara sah. “Bismillah, mohon doa dan dukungannya semoga olahraga soft tenis bisa kita majukan bersama-sama,” kata Awal.
Rencananya PP PESTI akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada tanggal 28 Oktober 2023 ini di Jakarta. “Karena sampai batas waktu akhir pendaftaran pada hari Kamis (12/10) pukul 14.30 hanya saudara Awal yang mendaftar. Maka pemilihan ketua umum yang baru dipilih secara aklamasi dan akan disahkan di Munas,” kata Ketua Tim Penjaringan, Wiyono Adhie. Foto: Ist