KABARINDO, BEIJING - Rombongan ASFA Foundation bersama para Kyai, Guru Besar dan pimpinan pesantren mengunjungi Masjid Niu Jie.
Dalam lawatannya, Ketua ASFA Foundation, Komjen Pol (Purn) Dr. H. Syafruddin Kambo menilai kunjungan ini sangat penting karena menurutnya peradaban Islam akan terus berkembang jika kita terus menggali sejarah dan peradaban masa lalu.
Masjid Niu Jie terletak di Kota Beijing China memiliki sejarah yang panjang bagi umat Muslim China. Setiap harinya masjid yang memiliki luas 6000 meter persegi ini tak hentinga didatangi pengunjung yang mau beribadah maupun wisata.
Pimpinan Pondok Pesantren Tremas Pacitan, KH. Luqman Harist Dimyati juga menilai kunjungan ini sebagai silaturahmi sesama muslim antara Indonesia dengan China.
Masjid Niu Jie memang memiliki keunikan tersendiri. Disamping memiliki tower yabg khusus mengamati hilal dan dikatakan menjadi salah satu ciri China telah memiliki peradaban yang maju.
Poin lainnya yang menjadikan Masjid Niu Jie ini menarik yaitu arsitekturnya tidak hanya berciri khas China, tetapi juga kengal dengan nuansa Arab dan Persia. Khususnya di bagiab dalam masjid, hal ini bisa jadi simbol kerukunan dan toleransi yang berlangsung pada masa itu.
Senada dengan ungkapan rektor Universitas Gontor, KH. Fahmi Hamid Zarkasyi yang menilai masjid Niu Jie jadi salah satu simbol Islam Beijing yang menanamkan toleransi.
Selain menjadi sarana meningkatkan ketakwaan, diharapkan masjid Niu Jie juga menjadi tempat bersatunya umat dan silaturahmi demi kemakmuran umat.
Dalam kunjungan ini, rombongan ASFA Foundation pun menyempatkan diri bertemu dan berbincang dengan sejumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di China. Foto: Istimewa