KABARINDO, JAKARTA - Aplikasi PeduliLindungi dikeluhkan hilang dari toko aplikasi Apple, App Store. PeduliLindungi sendiri adalah aplikasi yang dikembangkan untuk menghentikan penularan Coronavirus Disease (COVID-19).
Dengan memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi, pemerintah dapat menelusuri riwayat COVID-19 atau disebut Contact Tracing hingga status riwayat vaksin. Belum diketahui sejak kapan aplikasi PeduliLindungi menghilang dari App Store. Namun seorang pengguna di Twitter mempertanyakan aplikasi PeduliLindungi hilang dari App Store sejak 5 hari lalu.
Aplikasi itu masih belum muncul saat dicari secara manual di App Store. Saat mengetik kata kunci "PeduliLindungi" di kotak pencarian, tidak ada aplikasi yang muncul dengan nama tersebut.
Meski hilang di toko aplikasi App Store, namun PeduliLindungi masih muncul di situs web App Store, setelah dicari melalui mesin pencari seperti Google Search.
Meski demikian, halaman tersebut tidak menyediakan tombol download, dan merekomendasikan pengguna mencari aplikasi PeduliLindungi melalui Mac App Store. Setelah dibuka di Mac App Store pun aplikasi ini tidak bisa di-download.
Namun aplikasi peduliLindungi berhasil meng-install di iPhone, dengan mengunjungi halaman resmi situs PeduliLindungi, dan menuju menu Unduh, kemudian klik ikon App Store. Meski hilang dari App Store, aplikasi PeduliLindungi yang sudah teri-nstall di iPhone tidak serta merta lenyap.
Aplikasi ini masih tersedia dan dapat dijalankan sebagaimana biasanya. Belum ada penjelasan dari pihak PeduliLindungi maupun Apple, tentang hilangnya aplikasi ini beberapa hari belakangan.
Aplikasi ini terbilang penting bagi masyarakat Indonesia di tengah pandemi. Sebab, PeduliLindungi menjadi salah satu syarat bagi masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah atau di area publik seperti pusat perbelanjaan.
Secara teknis, masyarakat harus melakukan pemindaian kode QR (barcode) melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum memasuki lokasi tertentu. Selain itu, aplikasi ini juga dapat dimanfaatkan untuk mendaftar program vaksinasi.
Dengan praktik ini, diharapkan pemerintah dapat memonitor jumlah keramaian dan membatasi kerumunan ketika jumlahnya melebihi kapasitas yang ditentukan.
