KABARINDO, JAKARTA - Anies Baswedan menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta tak pernah melebih-lebihkan data kematian akibat pandemi Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta itu memastikan bahwa apa yang disampaikan sejak awal pandemi Covid-19, sekitar Februari 2020, hingga saat ini sesuai fakta di lapangan.
"Pada waktu itu, sebagian menyampaikan (Pemprov) Jakarta melebih-lebihkan, membesar-besarkan, menakut-nakuti. Sekarang, kita sudah jalan dua tahun dan enggak ada yang kita takut-takuti," ujarnya.
"Itu (apa yang disampaikan) adalah fakta, bahwa ada problem besar yang sedang mengancam kota kita."
Anies Baswedan mengatakan bahwa data kematian tidak pernah ditutupi. Pemprov DKI melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota mencatat lengkap data tersebut.
"Kami melaporkan antara yang sudah di tes sehingga bisa dinyatakan Covid-19 maupun yang oleh dokter didiagnosis Covid-19 tetapi belum ada (hasil) laboratorium," ujarnya.
"Kami catat semuanya sehingga kami memiliki data yang lengkap atas pelayanan kematian dan peristiwa itu."
Pada sisi lain, Anies menyadari angka kematian yang tingi akibat Covid-19 menimbulkan efek lain, salah satunya membuat banyak anak-anak yang kehilangan satu atau bahkan dua orang tua sekaligus.
Maka dari itu, pihaknya telah mengadakan rapat khusus untuk membahas bantuan yang ditujukan kepada anak-anak tersebut.
"Jika dulu kami tidak terbuka dengan data, maka kita tidak akan tahu berapa jumlah anak yang ditinggal orang tuanya karena COVID-19," katanya.
Sumber Berita: Antara
Foto: Antara