KABARINDO, JAKARTA -- Mengakui Palestina sebagai sebuah negara merdeka adalah solusi utama mengakhiri konflik antara Israel dengan Palestina. Pernyataan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron. Usulan tersebut sekaligus menegaskan komitmen Inggris terhadap proses perdamaian Timur Tengah.
Komentar Cameron disambut baik oleh duta besar Palestina di London namun memicu reaksi balik dari anggota parlemen Konservatif yang mengatakan pengakuan awal akan memberi penghargaan kepada Hamas atas serangan kekerasannya terhadap Israel.
Perang besar meletus yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Dalam serangan tersebut dilaporkan menyebabkan 1.140 orang tewas yang sebagian besar warga sipil dan sebanyak 250 orang disandera.
Namun serangan balasan Israel yang tiada henti hingga sekarang sedikitnya menewaskan26.751 orang di wilayah Palestina. Kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak menurut laporan kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
Cameron mengatakan pada resepsi duta besar Arab di parlemen Inggris pada hari Senin tentang perlunya memberikan “cakrawala politik” kepada rakyat Palestina, di tengah upaya diplomatik untuk mengakhiri perang Israel-Hamas. Dia mengatakan mengakui negara Palestina akan membantu menjadikan solusi dua negara yang saat ini ditolak oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Kita harus mulai menentukan seperti apa negara Palestina nantinya – apa saja yang akan dibentuk, bagaimana cara kerjanya,” ujar Cameron dilansir dari alarabiya, Rabu (31/1/2024).
Ketika solusi itu terjadi maka Inggris bersama sekutu akan mempertimbangkan pengakuan negara Palestina termasuk di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Ini bisa menjadi salah satu hal yang membantu menjadikan proses ini tidak dapat diubah," Cameron menambahkan. Red dari berbagai sumber