KABARINDO, JAKARTA - Ketiadaan cuti bersama dan aktifitas warga di kantor dan sekolah yang kembali normal pada Senin (3/1/2022) membuat warga yang berlibur Tahun Baru sudah kembali ke domisilinya masing-masing.Hal ini bisa dilihat dari kedatangan sekitar 13 ribu penumpang kereta di Stasiun Gambir dan Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin ini.
PT KAI memastikan seluruh pengguna kereta api baik yang datang maupun berangkat telah memenuhi persyaratan protokol kesehatan yakni vaksin, pemeriksaan Covid-19 Antigen atau RT-PCR dengan hasil negatif, serta pemeriksaan suhu tubuh.
“Sementara terkait kedatangan secara total hari ini terdapat sekitar 13 ribu pengguna yang tiba di area Daop 1 Jakarta,” kata Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunnisa
Untuk keberangkatan hari ini dari Stasiun Pasar Senen berjumlah 4 ribu orang dengan operasional KA sebanyak 20 perjalanan. Sementara, perjalanan dari Stasiun Gambir sekitar 2.400 pengguna dengan operasional kereta api sebanyak 29 perjalanan.
Eva mengatakan, secara keseluruhan operasional Nataru di masa pandemi tahun 2021 berjalan kondusif dan lancar. Volume penumpang berangkat dan datang tak mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu.
“Namun, jika dibandingkan Nataru tahun 2019 sebelum pandemi, volume penumpang mengalami penurunan sekitar 60-70 persen,” ucapnya
Mobilitas Liburan Nataru 2021 Lebih Rendah dari 2020
Tren liburan Natal dan Tahun Baru dari masyarakat pada tahun ini berubah cukup drastis, hal ini diutarakan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam data anyar mereka selama menggelar operasi lilin 2021 guna mengamankan Natal dan Tahun Baru.
Operasi ini sendiri digelar mulai tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Dalam pelaksanaan operasi lilin 2021, tren jumlah kecelakaan lalu lintas meningkat dibanding operasi lilin 2020. Tercatat hingga hari kesembilan ada 772 angka kecelakaan terjadi pada operasi lilin 2021.
Pada operasi lilin 2020, tercatat 529 angka kecelakaan. Angka ini meningkat sebesar 31 persen.
Di sisi lain, angka kematian karena kecelakaan pada operasi lilin 2021 mengalami penurunan sebesar 19 persen. Pada operasi lilin 2020, angka meninggal dunia tercatat sebanyak 88 orang. Sementara pada operasi lilin 2021, ada 74 orang meninggal dunia.
“Angka luka berat pada operasi lilin 2021 dan operasi lilin 2020 sama yaitu 74 orang,” kata Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangan tertulisnya, Minggu, (2/1/2022).
Sementara angka luka ringan pada operasi lilin 2021 mengalami penurunan sebesar 10 persen dibanding operasi lilin 2020. Pada operasi lilin 2021 tercatat 990 orang luka ringan dan operasi lilin 2020 ada 1.091 orang.
Untuk angka pelanggaran lalu lintas, pada operasi lilin 2021 sebanyak 8.930 kendaraan diberi tindakan penilangan. Angka ini meningkat sebesar 58 persen dibanding operasi lilin 2020 dimana sebanyak 3.768 kendaraan ditilang.
Peningkatan juga terjadi terkait teguran pelanggaran lalu lintas. Pada operasi lilin 2021, sebanyak 68.572 kendaraan mendapatkan teguran. Sementara pada operasi lilin 2020 sebanyak 20.395 kendaraan mendapatkan teguran.
Ramadhan menambahkan, untuk tren gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat juga mengalami peningkatan sebesar 18 persen.
Dari lima kejahatan yang menonjol pada operasi lilin 2021, yang meningkat yakni pencurian dengan pemberatan. Tercatat pada operasi lilin 2021 terjadi 603 kasus pencurian dengan pemberatan. Pada operasi lilin 2020 terjadi 545 kasus pencurian dengan pemberatan.
“Kasus kejahatan narkotika, penggelapan dan kejahatan dunia maya mengalami penurunan. Sementara kasus pencurian kendaraan motor (curanmor) angkanya sama,” ujarnya.
Sementara untuk volume arus lalu lintas di empat gerbang tol keluar masuk Jakarta yaitu Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi Utama dan Cikupa Utama, tercatat tertinggi terjadi pada Minggu, 26 Desember 2021 yaitu 307.695 kendaraan.
“Adapun selama sembilan hari pelaksanaan operasi lilin 2021, tercatat sebanyak 2.139.131 kendaraan melewati empat gerbang tol utama,” katanya.
Sumber/Foto: Divisi Humas Polri