KABARINDO, JAKARTA – Militer Israel dilaporkan kehilangan sejumlah persenjataan, termasuk peralatan dan kendaraan tempur dalam serangan besar-besaran Hamas di sejumlah kota dekat Gaza pada Sabtu, (7/10]/2023). Serangan, yang oleh Hamas disebut sebagai “Operasi Badai Al Aqsa”, dilaporkan telah menewaskan 250 warga Israel dan merupakan yang terburuk yang terjadi di Negara Zionis itu sejak Perang Yom Kippur pada Oktober 1973.
Dilansir dari saluran Telegram Rybar, militer Israel diperkirakan telah kehilangan 7 unit tank, 2 unit kendaraan tempur infanteri, 10 unit mobil militer, 12 unit kendaraan lapis baja pembawa personel, 2 unit mobil anti ranjau MRAP, dan 3 unit buldoser berpelindung. Selain itu, Israel juga dilaporkan kehilangan 4 unit helikopter militer yang ditembak jatuh oleh pejuang Hamas.
Sebagian kendaraan militer itu direbut oleh Hamas, termasuk 2 unit tank Merkava, yang berasal dari sebuah pangkalan militer Israel yang dikuasai para pejuang Palestina.
Perkiraan Rybar itu dihitung berdasarkan video dan klip yang beredar di daring dan media sosial, dan disebutkan bahwa jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi. Saluran Telegram berbasis Rusia itu juga memprediksi bahwa Israel akan lebih banyak kehilangan peralatan militer sepanjang konflik ini.
Hamas memulai serangan besar-besaran terhadap Israel pada Sabtu pagi, meluncurkan ratusan roket dari Gaza, serta menyerang pos pemeriksaan perbatasan dan menyusup ke beberapa lokasi di Israel selatan. Rekaman yang beredar online menunjukkan beberapa instalasi militer Israel dikuasai oleh militan Hamas, dan sejumlah besar warga Israel, baik prajurit maupun warga sipil, terbunuh atau ditangkap.
Israel membalasnya dengan serangan udara besar-besaran di Gaza serta mengumumkan mobilisasi pasukan cadangan militer. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya sekarang sedang "berperang".