KABARINDO, TANGERANG - Seorang pria bernama Simon (24), yang merupakan anak dari LF (45) dilaporkan ke polisi oleh ibunya sendiri. Hal ini lantaran sang anak menjual kulkas milik ibunya pada tahun 2020 silam.
Sidang pun diselenggarakan di Pengadilan Negeri Tangerang, Kota Tangerang, pada Selasa (25/1/2022).
Kuasa hukum LF, Tito, mengatakan seharusnya pembacaan tuntutan dilakukan pasa Selasa kemarin. Namun agenda ini ditunda hingga tanggal 8 Februari mendatang.
“Harusnya pembacaan tuntutan ini dibacakan oleh jaksa, tapi karena pihak hakim ketua sedang ada halangan, jadi ditunda,” kata Tito, Selasa (25/1).
Jual Kulkas Rp500.000
Simon menjual kulkas milik ibunya di Serua Poncol, Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan.
Kuasa Hukum Simon, Mualimin, menceritakan jika kliennya bersama kakasnya, V (27) menjual kulkas bekas sang ibu karena butuh uang untuk makan. Sebelumnya Simon memang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai imbas dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan kembali oleh pemerintah setempat.
Sang ibu akhirnya melaporkan kejadian ini ke polisi dengan tuduhan pencurian. Pada 7 Agustus 2021 Simon ditetapkan sebagai tersangka, hal ini sesuai Pasal 362 KUHP juncto Pasal 367 ayat 2 KUHP.
“Kulkas itu tak pernah ada isinya, laku Rp500.000. hal itu mengantarkan S ke jeruji besi,” kata Mualimin.
Mualimin juga menceritakan jika kliennya sebenarnya sudah minta maaf ke ibunya dan mau mengganti rugi uang kulkas yang sudah terlanjur dijualnya. Namun, ibunya tetap bersikeras melaporkannya ke polisi.
“Dengan nilai barang yang sangat kecil, om dan tantenya S juga siap mengganti kerugian LF dengan harapan kasus tersebut tidap perlu berakhir di jeruji besi,” ucapnya.
Sang Ibu Sudah Tak Sanggup Menahan Emosi
LF mengungkapkan, ia melaporkan anaknya ke polisi lantaran sudah tak sanggup lagi menahan perlakuan anaknya. Tak hanya karena kulkas, namun masih banyak peristiwa yang terjadi sebelumnya.
“Saya sudah enggak kuat lagi sebagai orangtua,” ungkap LF.
LF juga menceritakan jika RT/RW termasuk polisi binmas sebenarnya akan melakukan mediasi kepadanya dengan Simon. Namun, sebelum mediasi dimulai, Simon justru mengeluarkan semua baju milik LF seakan mengusirnya.
“Saya sudah baik-baik panggil RT/RW, binmas, mediasi nggak ada. Bahkan baju saya dikeluarin di depan mereka,” ucap LF.
“Saya sebagai ibu enggak boleh masuk lagi, pintunya dikunci. Diusir kayak gitu pantas enggak dilakukan anak? Itu saya kasih makan loh. Dia (Simon) enggak mikir kalau saya punya utang kiri kanan,” sambung LF.
Selain itu, LF juga menceritakan jika ia selalu menuruti apa yang Simon mau. Bahkan ia telah memberikan modal usaha, laptop, dan juga sepeda motor. Namun, setelah dibelikan barang yang ia mau, Simon justru tidak bekerja dan sering bangun tidur hingga menjelang sore hari.
“Saya beliin semua, tapi hasilnya 0. Karena apa? Ini orang (Simon), kalau mau kerja bangunnya pagi dong, bukan bangun jam 16.00 WIB,” kata dia.
“Terus lihat tudung meja makan, (Simon bilang), ‘Ah cuman ginian doang’,” sambung LF.
Kemudian, LF mengungkapkan bahwa sebenarnya Simon menjual kulkas karena kena PHK itu tidak benar.
“Itu (alasan jual kulkas karena di-PHK) bohong. Itu dia (Simon) di-PHK kapan tahu, jual kulkasnya kapan tahu,” ucap LF.
Sumber: Kompas.com
Foto: Shutterstock, Okezone.com