Tim nasional bulu tangkis Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan keluar sebagai juara umum di ajang Asian School Badminton Championship (ASBC) 2024 dengan mengoleksi enam medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu dalam turnamen di GOR Universitas Semarang, Jawa Tengah.
Keberhasilan ini menjadi bukti dominasi Indonesia dalam turnamen yang mempertemukan atlet-atlet muda terbaik dari seluruh Asia. Setelah mengamankan dua medali emas dari nomor beregu putra dan putri, Indonesia menambah empat medali emas dari nomor perorangan.
Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Kemenpora Dwijayanto Sarosa Putera mengapresiasi prestasi yang diraih oleh para atlet muda Indonesia.
"Selamat untuk ASBC 2024 dengan kesuksesan prestasi olahraga cabang bulu tangkis yang merupakan cabang prioritas DBON (Desain Besar Olahraga Nasional). Prestasi ini tidak hanya menunjukkan kemampuan individu para atlet, tetapi juga keberhasilan pembinaan di klub-klub masing-masing," ujar Dwijayanto yang dikutip dari laman resmi Kemenpora, Senin.
Dwijayanto mengatakan bahwa pencapaian ini harus menjadi motivasi bagi atlet muda untuk terus mengasah kemampuan mereka. "Anak-anak (atlet) ini nantinya akan dikembalikan ke klub masing-masing dan ini menjadi peran PBSI untuk membina talenta-talenta muda ini," tambahnya.
Medali emas pertama dari nomor perorangan diraih oleh Muhammad Yusuf yang tampil impresif dengan mengalahkan rekan senegaranya, Zidane Cahyo Nugroho, melalui pertarungan ketat dengan skor 21-14, 22-20. Kemenangan ini menjadi awal dari rangkaian kesuksesan Indonesia di nomor perorangan.
Di sektor ganda putra, pasangan Alexius Ongkytama Subagio dan Aquino Evano Keneddy T. juga menambah pundi-pundi emas Indonesia setelah mengalahkan pasangan senegaranya, Ikhsan Lintang Pramudya dan Lindan Mikael Mahardika M., dalam pertandingan tiga set yang berakhir dengan skor 21-12, 15-21, 21-18.
Tidak ketinggalan, ganda putri Indonesia, Angelita Magdalena dan Rasi Joase Niakhe, menyumbangkan medali emas ketiga setelah berhasil menundukkan pasangan Thailand, Jitaphat Thanaphudit dan Worakorn C., dengan kemenangan telak 3-0.
Emas keempat untuk Indonesia dipersembahkan oleh pasangan ganda campuran Muhammad Firza Athallah P. dan Geraldine Alexandra Bolang. Mereka menutup partai final dengan kemenangan meyakinkan atas pasangan Malaysia, Datu Anif Isaac Bin Datu Asra dan Shaneesa Binti Shahidi, dengan skor 10-21, 17-21.