Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Gaya hidup > Ajak Anak Muda Bikin Konten Positif, IOH Gelar Pelatihan dan Kompetisi Film Pendek Save Our Socmed

Ajak Anak Muda Bikin Konten Positif, IOH Gelar Pelatihan dan Kompetisi Film Pendek Save Our Socmed

Gaya hidup | Senin, 5 September 2022 | 17:09 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Ajak Anak Muda Bikin Konten Positif, IOH Gelar Pelatihan dan Kompetisi Film Pendek Save Our Socmed

Ajak Anak Muda Bikin Konten Positif, IOH Gelar Pelatihan dan Kompetisi Film Pendek Save Our Socmed

Surabaya, Kabarindo- Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama CGV meresmikan program literasi digital Save Our Socmed (S.O.S) melalui kompetisi film pendek bagi pelajar, mahasiswa dan umum dengan total hadiah Rp.100 juta disertai pelatihan pembuatan film gratis di bioskop-bioskop CGV di 10 kota Indonesia bagi para pendaftar.

Acara dengan tema “Waspada Flex Culture, Stay Humble!” ini diinisiasi menanggapi fenomena flexing, di mana banyak anak Gen-Z kerap memamerkan kekayaan dan menyombongkan diri di media sosial yang berdampak negatif. Sebab flexing menimbulkan rasa fear of missing out (FOMO), kurang percaya diri, merusak mental pribadi dan mempengaruhi produktivitas.

Literasi Digital S.O.S dilaksanakan untuk meneruskan kesuksesan S.O.S pada 2021. Lewat kegiatan CSR pilar pendidikan digital ini, IOH membuat kompetisi dan webinar terkait cyber bullying, hoaks dan kekerasan berbasis gender online (KBGO). Hasil seluruh karya peserta kompetisi tersebut berhasil disaksikan oleh 2,3 juta penonton.

Produser Maxima Pictures, Ody Mulya Hidayat, mengatakan program literasi digital tersebut diharapkan bisa menggali potensi anak muda Indonesia yang luar biasa. Ia yakin mereka bisa menjadi penggerak industri perfilman di Indonesia ke depan.

“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan seperti ini. Program ini juga memiliki nilai edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya pada Senin (5/9/2022).

Lewat S.O.S, IOH berharap bisa menginspirasi anak muda Indonesia agar menggunakan internet untuk hal-hal produktif, kreatif dan positif. Hal ini sejalan dengan misi perusahaan untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.

“Lewat program ini, kami ingin memberikan keterampilan digital dan mengajak anak muda untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana meningkatkan kreativitas dengan membuat konten positif, sehingga anak muda yang jadi pengguna terbesar internet bisa memamerkan kreativitas mereka alih-alih terbawa flex culture,” ujar Director & Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah.

Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan, dari total 210 juta pengguna internet Indonesia periode 2021–2022, sebanyak 99,16% pengguna berusia 13-18 tahun. Data Digital Civility Index (DCI) Microsoft juga menunjukkan terdapat peningkatan konten dan perilaku negatif di media sosial. Berdasarkan survei tersebut, 30% responden menyebut kesopanan di sosial media memburuk selama pandemi, tolong-menolong berkurang 11%, sikap tidak saling mendukung berkurang 8%, rasa kebersamaan juga menurun 11%. Dampaknya, flex culture menjadi kontributor yang menyebabkan lebih dari 19 juta anak Indonesia berusia 15 tahun ke atas mengalami depresi (Riskesdas, 2018).

Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis, Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Fadjar Hutomo, berharap pelatihan dan kompetisi film pendek S.O.S bisa menjadi media pembelajaran bagi anak muda Indonesia untuk memamerkan kreativitas. Sehingga media sosial bisa menjadi wadah untuk membuat konten positif.

Setelah mendaftar dalam kompetisi film, peserta S.O.S akan menerima pelatihan pembuatan film pendek dan edukasi mengenai dampak negatif Flex Culture. Hasil karya mereka lantas dilombakan dan seluruh peserta akan diajak untuk bersama-sama menyaksikan karya-karya yang terpilih.

“Kami sangat mendukung kegiatan yang mengeksplorasi kreativitas anak muda sekarang. Kami berharap lewat ajang ini bisa mengangkat bakat-bakat terpendam untuk memajukan dunia perfilman Indonesia. Kami percaya anak muda Indonesia punya banyak ide luar biasa,” ujar Direktur CGV, Haryani Suwirman.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER