KABARINDO, JAKARTA - AICE Group bersama tokoh sepak bola nasional Robby Darwis dan Dinas Jasmani Angkatan Darat TNI (Disjasad) membangun sinergi pengembangan sepak bola anak usia dini. Lewat kampanye AICE #15HariBerbagiSehat, koalisi dari tokoh dan berbagai institusi sepak bola berusaha memberikan alternatif pengembangan sepak bola anak yang berbasiskan sekolah.
Setelah sebelumnya banyak bersinergi dalam pembinaan bibit usia dini di Sekolah Sepak Bola (SSB), Aice meyakini pembinaan bibit atlet sepak bola juga perlu dilakukan melalui jenjang sekolah non atlet. Makin banyaknya upaya pembibitan dilakukan di berbagai tempat, akan meningkatkan peluang lahirnya atlet sepak bola berkualitas dunia dari Indonesia.
Dalam Festival kali ini, AICE Group sesuai dengan misinya juga membagikan kebahagiaan kepada para peserta dan tamu undangan kebahagian melalui ribuan Aice Mochi es krim . Aice Mochi selain dikenal sebagai es krim Mochi pertama di Indonesia dan juga sebagai festive dessert atau cemilan saat perayaan.
Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group Sylvana Zhong menjelaskan bahwa jenjang sekolah berbasis pendidikan formal Sekolah Dasar (SD) juga dapat menumbuhkan bakat-bakat baru berkualitas. Ia menyampaikan dukungan Aice kepada Festival Sepak Bola Sekolah Dasar Piala Kadisjasad yang dilangsungkan Sabtu (18/03/2023), di Lapangan Disjasad, Kota Cimahi, Jawa Barat.
“Festival yang diinisiasi Kang Robby dan Disjasad TNI ini adalah salah satu barometer penting pengembangan sepakbola usia dini. Kegiatan ini menjadi ajang prestasi berbagai SD yang kami percaya juga memiliki bibit atlet terbaik bangsa,” jelas Sylvana.
Dukungan tersebut merupakan kesekian kalinya AICE Group berperan aktif menemani generasi muda Indonesia dalam tumbuh dan berkembang. Lewat kampanye #15HariBerbagiSehat, Aice banyak menjalin kerjasama dengan berbagai komunitas anak muda, lembaga, serta asosiasi untuk menyalurkan beragam dukungan moral dan morilnya, mulai dari sektor pendidikan, olahraga, kesehatan, hingga kesenian.
Dalam kesempatan yang sama, mantan Kapten Tim Nasional & Persib Bandung Robby Darwis meyakini Festival ini menjadi solusi pembibitan dan pembinaan atlet yang terbuka bagi semua siswa SD. Menurutnya, kegiatan ini menjadi pintu masuk lain pembibitan usia dini yang tidak terakomodasi dalam jalur SSB.
Robby menambahkan bahwa koalisi pemangku kepentingan yang digalangnya kali ini bukan hanya mendukung operasionalisasi kegiatan kompetisi. Namun dirinya juga mendorong pembudayaan sepak bola ke semua lini masyarakat, termasuk di komunitas lembaga pendidikan non atlet.
“Sepak bola harus dikelola dengan serius mulai dari akar rumput dan berjenjang di banyak kelompok umur. Mulai fase dini anak hingga level profesionalnya. Pembinaan di usia dini ini sangatlah krusial dalam pengembangan karakter mentalitas, skill dan teknik sepak bola. Dengan sinergi banyak tokoh dan lembaga di dalamnya Insya Allah upaya kita melahirkan banyak pesepak bola terbaik di masa depan akan lebih mudah dicapai,” jelas Robby.
Festival ini juga dimaksudkan Robby untuk menjadi kurikulum pembinaan atlet sepak bola usia muda bagi seluruh SD di Jawa Barat. Kompetisi ini membangun atmosfir kompetisi sepak bola yang sehat bagi ratusan sekolah dan ribuan atlet dengan kategori usia 11 dan 13 tahun.
Berbagai aspek pengetahuan, kemampuan, serta sikap sportivitas yang sesuai dengan kebutuhan para atlet akan disampaikan ke para peserta kompetisi. Kompetisi di usia dini ini juga memberikan kesempatan pengembangan bakat. Plus, pengalaman yang dapat membantu mereka dalam karir olahraga di masa depan.
Senada dengan Robby dan Sylvana, Kepala Disjasad TNI Brigjen. Aminudin mendukung penuh sinergi multi pemangku kepentingan yang berjalan. Disjasad berperan aktif memfasilitasi terselenggaranya Piala Kadisjasad dengan berbagai sarana dan prasarana yang lembaganya miliki.
“Berangkat dari visi misi yang sama, Disjasad mendukung penuh penyelenggaraan Festival Sepak Bola SD yang sedang berjalan. Upaya membina atlet sepak bola usia dini ini sejalan dengan program TNI AD memastikan setiap unsur jasmani rakyat Indonesia agar selalu bugar. Kami dorong agar semua peserta bermain dengan penuh semangat, sportif dan aman,” jelas Aminudin.
Selain tiga lembaga tersebut, kompetisi ini juga didukung oleh Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Jawa Barat sebagai otoritas kewenangan tata kelola SD yang menjadi basis kelompok peserta turnamen ini. Menurut penyelenggara, di masa depan kompetisi akan diperluas cakupan wilayahnya ke seluruh area Jawa Barat.
Messi dan Mbappe: Kisah Sukses Pembibitan
Sementara itu, perusahaan Aice berkomitmen mendukung terciptanya ekosistem semangat olahraga seperti sepakbola usia dini yang berkualitas lewat berbagai upaya sistematis. Sebagai brand es krim dengan kualitas dunia, Aice juga mendukung berbagai perhelatan olahraga dan sepak bola di level profesional.
Aice Group juga ikut berpartisipasi dalam Asian Games 2018 dan Piala Dunia Qatar 2022 di akhir tahun lalu. Sebagai brand es krim yang dekat dengan masyarakat dan berada di seluruh penjuru nusantara, Aice terus konsisten berkolaborasi dengan banyak pihak dalam menciptakan generasi emas olahraga di Indonesia.
Aice mencontohkan kisah kerja keras dan implikasi sukses yang ikonik di dunia sepak bola saat ini. Bintang sepakbola dunia Lionel Messi dan Kylian Mbappe. Mereka adalah contoh ideal dari keberhasilan pembibitan atlet sejak hulunya. Dua Brand Ambassador Aice ini kerap menjadi contoh nyata keberhasilan pembibitan pesepak bola kelas dunia. Hingga kini, mereka terus menjadi inspirasi dan kisah sukses bagi seluruh anak-anak dunia.
Dukungan Aice terhadap pembibitan adalah salah satu bagian dari komitmen pengembangan generasi muda Indonesia. Selama ini, produk dan brand Aice dinilai cukup dekat dengan Gen Z. Brand yang baru saja menyabet sebagai Marketeers Youth Choice Award 2023 ini, tidak hanya mendukung sepak bola. Aice juga mendukung aktivitas Gen Z di olahraga basket, hingga kesenian dan pendidikan.
“Kami optimis akan lahir atlet sepak bola Indonesia sekualitas Messi dan Mbappe di masa depan. Kolektivitas dalam membangun ekosistem pembinaan usia dini yang berkualitas jadi kuncinya. Ditambah, jenjang kompetisi yang berkesinambungan sejak usia dini hingga level profesional. Kompetisi sepak bola siswa SD kali ini menjadi pintu ekosistem pembinaan penting yang harus kita dukung bersama,” pungkas Sylvana.