ACE Dukung Penanggulangan Sampah Elektronik di Indonesia
Surabaya, Kabarindo- PT ACE Hardware Indonesia Tbk. telah meluncurkan program “Bisa Baik dengan ACE” untuk membantu mengurangi dampak negatif sampah elektronik terhadap lingkungan. Bisa Baik merupakan singkatan dari Bersama Atasi Sampah Barang Elektronik.
Program ini merupakan program berkelanjutan yang diinisiasi oleh ACE sebagai dukungan terhadap pemerintah dalam mewujudkan pengelolaan sampah elektronik yang bertanggung jawab.
Teresa Wibowo, Direktur ACE, mengatakan Program Bisa Baik merupakan dukungan ACE terhadap pemerintah dalam menjaga lingkungan di Indonesia agar tetap lestari.
“Kami berharap masyarakat luas maupun pelanggan mendapatkan pemahaman akan pentingnya pengelolaan sampah elektronik dan limbah baterai dengan baik dan bertanggung jawab, sehingga turut berpartisipasi dalam program ini,” ujarnya pada Sabtu (26/8/2023),
Melalui program ini, masyarakat dapat mengelola sampah elektronik bersama ACE, dengan cara membawa sampah elektronik yang memiliki kondisi utuh, yang masih menyala atau pun tidak dan merek apapun ke toko ACE. Pada tahap awal, ACE menghadirkan dropbox di 6 lokasi di wilayah Jakarta, Tangerang Selatan dan Bekasi.
Jenis produk yang dapat dimasukkan dropbox saat ini yaitu kipas angin, lampu LED, oven toaster, air cooler, setrika uap dan konvensional, kompor induksi, vacuum cleaner, air fryer, high pressure cleaner, air purifier, hair dryer, kamera CCTV dan baterai AA, AAA, C, D, 9V. ACE memberikan apresiasi berupa diskon tambahan 10% untuk produk baru dari jenis sampah elektronik yang telah dimasukkan ke dalam dropbox, berlaku bagi member ACE.
Untuk mengelola sampah elektronik tersebut, ACE berkolaborasi dengan Mountrash, platform pengumpul sampah berbasis teknologi. Sampah elektronik yang terkumpul di toko-toko ACE akan dibawa ke tempat pengumpulan dan dikelola lebih lanjut untuk meminimalisir dampaknya.
“ACE dan Mountrash memiliki kepedulian dan tujuan yang sama yaitu mengedukasi dan meningkatkan partisipasi dalam pengelolaan sampah yang bertanggungjawab guna menciptakan ekonomi sirkular, seperti mengolah menjadi produk bernilai tambah melalui komunitas bank sampah, hingga membantu mewujudkan program sejuta bank sampah yang diinisiasi oleh Mountrash,” ujar Gideon Wijaya, Founder & CEO Mountrash.
Ia mengatakan, jika sampah elektronik tidak ditangani dengan baik, maka diprediksi akan mencapai 4,4 juta ton pada 2030. Melalui kolaborasi dengan ACE, diharapkan langkah Mountrash untuk sejuta bank sampah juga dapat semakin meluas.
Widayati S.Hut, M.Si,, Ketua Kelompok Kerja Sampah B3 Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, menjelaskan volume atau jumlah sampah elektronik dari rumah tangga meningkat pesat. Karena itu diperlukan komitmen bersama dalam penanganan sampah elektronik dari rumah tangga, sehingga tidak mengkontaminasi sampah lainnya dan lingkungan sekitar.
“Komitmen ACE dalam penanggulangan sampah elektronik di Indonesia melalui penyediaan dropbox sampah elektronik di toko menjadi langkah positif. Melalui program ini, masyarakat bisa lebih memahami dampak sampah elektronik dan diharapkan dapat turut berperan aktif dalam penanggulangannya,” ujar Widayati.